Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari penggagas Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat Deli Serdang, Darmizal, yang menyebut bahwa ada setoran wajib dari DPC kepada DPP saat kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Herzaky mengatakan tudingan tersebut terlalu mengada-ngada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jangan mengada-ada. DPP di bawah AHY tidak pernah mengeluarkan aturan setoran DPD-DPC. Itulah nyanyian sumbang mantan kader yang sudah dipecat," kata Herzaky saat dihubungi, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan justru di bawah AHY, semangat solidaritas sosial ditingkatkan agar para kader di berbagai tingkatan secara swadaya membantu masyarakat terdampak pandemi dan bencana di sekeliling mereka. Herzaky menyebut kader-kader setia dan militan sangat bersemangat dengan gaya kepemimpinan AHY ini di Partai Demokrat.
"Memberikan kebanggaan dan gairah baru bagi organisasi. Menekankan kalau Demokrat berkoalisi dengan rakyat itu nyata," kata dia.
Baca: Penggagas KLB Demokrat Tak Akan Minta Moeldoko Mundur dari KSP
Ia justru menyindir Darmizal kubu KLB Demokrat yang mengungkapkan hal ini di tengah konferensi pers sambil menangis. Padahal, ia menuding saat Partai Demokrat membutuhkan dukungan pada Pemilihan Legislatif 2019 dan nyaris tak lolos electoral threshold, Darmizal justru menjadi relawan Presiden Joko Widodo.
"Begini sikap seorang kader setia dan militan? Kalau sudah berkhianat sebelumnya, tak heran kalau kemudian berkhianat lagi dengan membawa-bawa orang luar untuk dijadikan Ketua Umum dalam KLB dagelan yang tidak sah dan tidak dihadiri pemilik suara," kata Herzaky.
Ia pun mempertanyakan klaim Darmizal yang menyebut bahwa setoran dari DPC ke DPP itu adalah curhat dari kader-kader pemilik suara di daerah. Herzaky yang mendukung AHY ini tak yakin kader Demokrat di daerah akan bercerita ke Darmizal. "Dari dulu juga Darmizal bukan siapa-siapa di Partai Demokrat. Sekarang saja karena dekat dengan oknum kekuasaan, seakan-akan seperti orang yang peduli Partai Demokrat," kata dia.