Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam lawatannya ke Jawa Timur, calon wakil presiden Mahfud Md sowan ke Kiai Afifuddin Muhajir di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, pada Ahad, 3 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kiai Afifuddin yang juga Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmah 2022-2027 ini mendoakan Mahfud agar tetap istiqomah menegakkan hukum di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya memohon pertolongan kepada Allah SWT Mudah-mudahan, Pak Mahfud istiqamah dalam komitmennya, menegakkan keadilan, menegakkan hukum, dan pemberantasan korupsi," ujar Kiai Afifuddin yang duduk bersanding dengan Mahfud seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 3 Desember 2023.
Kiai Afifuddin menyebut persoalan di Indonesia yang paling utama akarnya adalah keadilan, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi. Menurut dia, kalau kondisi ini bisa diatas, pihaknya yakin Indonesia akan adil dan makmur.
"Kalau hal ini bisa diatasi, saya yakin cita-cita pendiri bangsa, menjadi negara adil makmur yang diridhai Allah akan tercapai," ujar dia.
Mahfud mengaku bahagia bisa bersilaturahmi ke Kiai Afifuddin yang dipandangnya memiliki ilmu yang sangat luas. Mahfud bilang ada satu kesamaan sudut ilmu yang dimilikinya dengan Kiai Afifuddin, yaitu hukum tata negara.
"Putra Madura, pandai bahasa Madura tapi bahasa Arabnya lebih bagus lagi. Saya berkunjung sebagai pribadi, sudah puluhan tahun bersahabat. Saya pernah memberi pengantar buku yang ditulis oleh beliau dengan sangat bagus," kata Mahfud.
Menkopolhukam itu mengklaim pikirannya dengan Kiai Afifuddin sama, yakni menjaga NKRI dengan nilai-nilai yang Islami. Mahfud menyebut seperti keadilan, kebersatuan, hak asasi, demokrasi, penegakan hukum, dan nilai kebaikan lainnya.
Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, Mahfud bersama Kiai Afifudin juga sempat berziarah ke makam Kiai Asad Samsul Arifin. Soal pilihan politik dalam Pemilu, Mahfud bilang para kiai dan ulama di Jawa Timur sudah punya pertimbangan sendiri dalam menentukan pilihan.
"Kami minta doanya saja. Para kiai ini sudah cerdas dan paham. Yang penting rakyat dan santri, tidak menjadi korban karena perbedaan pilihan politik," kata Mahfud.