Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkampanye dengan mengunjungi Pasar Kebon Agung, Ngemplak, Boyolali. Di sana Ganjar mengecek harga kebutuhan bahan pokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang biasanya Rp 10 ribu sekarang Rp 14 ribu dan ternyata ini sudah cukup lama. Yang kedua, kita belum bisa untuk mengendalikan cabai, bawang, tapi eksekusinya memang terkait pada saat panen dan tidak panen," ujar Ganjar di Pasar Kebon Agung pada Sabtu, 30 Desember 2023, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi itu menurut Ganjar sering terjadi khususnya mahalnya harga beli di tingkat petani. Ganjar menyebut pertemuannya dengan pedagang di Pasar Kota Wonogiri pada Jumat kemarin, 29 Desember 2023 juga mengalami hal serupa.
Menurut Ganjar, harga pangan dan kebutuhan yang stagnan dan terhitung tinggi lantaran kelangkaan pupuk akibat adanya kebijakan pengurangan subsidi dari pemerintah.
"Produksi mesti betul-betul kita perhatikan, karena kalau suplainya kurang maka kondisinya menjadi seperti ini. Kalau produksinya mau kita jaga, maka kita sudah harus menyiapkan teknologi yang lebih baik, daerah mana, sentra apa, kebutuhannya apa," kata Ganjar.
Bekas Gubernur Jawa Tengah itu menyebut untuk mengatasi persoalan yang dialami para pedagang, dirinya berjanji bakal menyiapkan bantuan modal usaha khusus untuk pelaku usaha dan pedagang kecil melalui perbankan. Program itu Ganjar mengatakan pernah ia jalankan ketika menjadi gubernur di Jawa Tengah.
Saat itu, kata Ganjar, pihaknya menggandeng Bank Jateng untuk membuat program Kredit Lapak dengan memberikan plafon kredit kepada ibu-ibu sebesar maksimal Rp 2 juta dengan suku bunga rendah 2 persen per tahun. Lalu Ganjar juga menaikkan plafon kredit ibu-ibu menjadi maksimal Rp 25 juta dengan suku bunga yang sama.
Tak hanya itu, Ganjar menyebutkan bakal melakukan kebijakan serupa jika terpilih menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Langkah itu dilakukan dengan menggandeng satu perbankan untuk menyalurkan kredit ke pedagang kecil dengan suku bunga rendah.
"Atau memberikan penugasan pada perbankan pada umumnya untuk menyalurkan kredit pada yang kecil-kecil, termasuk pedagang pasar seperti ini. Mereka pasti ingin modal yang cepat, suku bunganya tidak tinggi seperti waktu Kredit Lapak kita buat itu untuk merespons pedagang pasar yang butuh modal Rp 500 ribu, Rp1 juta, Rp 3 juta," kata Ganjar.
Pilihan Editor: Ganjar Minta Jangan Ada Politisasi Bansos Jelang Pemilu 2024