Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Najmul Akhyar mengatakan masih 40 persen dari 1.712 ruang kelas sekolah yang rusak akibat gempa belum selesai dibangun. Saat ini pemerintah KLU mengharapkan bantuan donasi agar siswa bisa kembali belajar di ruang kelas tidak lagi berada di bawah tenda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: PUPR: Pembangunan Rumah Korban Gempa Lombok di NTb Lambat
''Walaupun dinilai cepat dalam waktu setahun membangun kembali, namun belum semua dibangun,'' kata Najmul Akhyar saat melakukan penyerahan dua bangunan Madrasah Ibtidaiyah dan SMP Terpadu Maraqittalimat di Dusun Panggun Desa Selengen Kecamatan Kayangan, Sabtu 13 Juli 2019 siang. Bupati mengatakan sudah cukup banyak yang dibangun berkat bantuan masyarakat se-Indonesia. “Namun, kami masih memerlukan tambahan bantuan.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah KLU mengharapkan bantuan donasi agar siswa bisa kembali belajar di ruang kelas, dan tidak lagi berada di bawah tenda.
Gempa bumi mengguncang Lombok pada 5 Agustus 2018 mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan bangunan termasuk sekolah. Sampai dengan 26 Juni 2019 lalu ada 44.014 unit bangunan yang mengalami kerusakan berat, namun baru 49.907 atau 22,72 persen selesai dibangun. Sementara yang masih proses pembangunan mencapai 8.147 unit (18,51 persen).
Adapun 1.758 unit rusak sedang, telah selesai 101 unit (5,75 persen) dan rusak ringan 4.081 unit telah selesai dibangun 316 unit (7,74 persen). Sata ini sedang proses dibangun 209 unit atau 5,12 persen
Bangunan enam kelas senilai Rp 580 juta yang diserahkan hari merpakan bantuan dari PT XL Axiata yang menyalurkan donasi dari 1.600 orang karyawannya. Donasi itu diserahkan melalui Majelis Taklim XL. Penyerahannya dilakukan oleh Chief Human Capital XL Axiata Rudy Afandi bersama Group Head XL Axiata East Region Mochamad Imam Mualim dan Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Wildhan Dewayana. ''Ini inisiatif karyawan. Mudah-mudahan bermanfaat dan barokah,'' ujar Rudy Afandi.
Sebelumnya XL juga telah memberikan 1.000 unit telepon seluler untuk keperluan komunikasi petugas di Nusa Tenggara Barat guna mengatasi kesulitan komunikasi selama terjadinya bencana gempa.
SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)