Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah daerah Asmat perlu segera berkoordinasi serta tidak menutupi kasus gizi buruk dan campak yang merenggut jiwa 24 anak di wilayahnya. "Jangan ditutup-tutupi, segera action," ucap Tjahjo di kantornya, Senin, 15 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 24 anak yang meninggal itu terlambat memperoleh penanganan medis. Menteri Tjahjo yakin masalah ini sebenarnya sudah diketahui petinggi setempat, baik kepala suku, kepala desa, camat, bupati, maupun gubernur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Tjahjo, jajaran pemda, mulai gubernur hingga kepala desa, harus terus mengecek kondisi masyarakat dan daerahnya. Ia memperkirakan sudah ada rencana penanganan. “Kalau memerlukan dukungan dan bantuan secara nasional, segera laporkan kepada instansi terkait." Tjahjo meminta pemerintah daerah Asmat melaporkan masalah kesehatan ke Kementerian Kesehatan.
Kemendagri, ujar Menteri, sudah memiliki posko yang selalu mengontak pemerintah daerah. Posko itu didirikan untuk menangani masalah luar biasa agar dapat dikoordinasikan dengan cepat.
Baca: Jumlah Anak Penderita Gizi Buruk di Kalimantan...
Presiden Joko Widodo menuturkan pemda sebagai pihak yang terdekat juga harus selalu memantau dan melihat kondisi masyarakat yang diperkirakan terjangkit penyakit atau gizi buruk.
Kementerian Kesehatan telah mengirim tim ke Kabupaten Asmat untuk menangani kasus itu beberapa pekan lalu.