Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mengenal Apa Itu Figur Sentral di Tiap Partai Politik

Keberadaan figur sentral dalam partai politik sangat penting bagi keberlangsungan kontestasi parpol dalam pemilihan.

1 Januari 2023 | 19.30 WIB

Ketua KPU Hasyim Asy'ari memberikan konferensi pers terkait hasil Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. Dari total 40 partai politik (parpol) yang mendaftar, 24 parpol berkasnya dinyatakan telah lengkap dan diterima, sedangkan 16 partai politik berkas pendaftarannya dikembalikan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Ketua KPU Hasyim Asy'ari memberikan konferensi pers terkait hasil Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. Dari total 40 partai politik (parpol) yang mendaftar, 24 parpol berkasnya dinyatakan telah lengkap dan diterima, sedangkan 16 partai politik berkas pendaftarannya dikembalikan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Di tiap partai politik, hal yang selalu menjadi sorotan adalah keberadaan orang-orang yang eksentrik dalam parpol tersebut. Hal ini yang biasanya disebut dengan tokoh atau figur sentral partai politik. Lantas, apa sebenarnya tokoh sentral parpol?

Baca : Safari Politik Anies Baswedan Disorot, Begini Kampanye Politik Menurut UU Pemilu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari publikasi Bahan Ajar Partai Politik dan Pemilu dari adm.fisi.unpatti.ac.id, partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisasir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya.

Hakekat Partai Politik

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Beberapa perangkat yang melekat pada partai politik merupakan sekumpulan orang yang terorganisasi;

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

2. Partai politik mempunyai tujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan;

3. Untuk merealisasikan tujuan dari partai politik, harus memperoleh dukungan yang seluas-luasnya dari masyarakat mellaui pemiluhan umum;

4. Partai politik memiliki prinsip-prinsip yang telah di setujui bersama oleh antar anggota partai politik.

Dalam proses rekriutmen, harus didasarkan pada figur-figur yang memiliki kopmtensi atau keahlian dalam bidang politik, memiliki pengalaman dalam pengelolaan organisasi politik, dan orang-orang yang memiliki integritas politik yag baik. Hal ini kemudian yang disebut dengan figur politik.

Figur Sentral

Dilansir dari publikasi Dilema Penggunaan Figur Sentral: Antara Idealisme dan Kebutuhan Suara bagi Partai Solidaritas Indonesia oleh journal.unpas.ac.id, sistem kepartaian Indonesia masih sangat mengandalkan figur sentral sebagai penentu dalam setiap pengambilan keputusan terutama dalam hal strategi partainya.

Figur sentral memiliki pengaruh besar untuk strategi politik electoral. Figur ini menjadi simbol utama yang ditawarkan partai kepada masyarakat sebagai komoditas unggulan dari partai.

Meskipun berlainan jabatan, salah satu ciri yang dari figur sentral ini adalah memiliki jiwa kepemimpinan yang kharismatik dan masa kepemimpinan yang lama. Selain itu figur sentral biasanya adalah pemrakarsa atau orang, atau salah satu politisi yang mendirikan parpol tersebut.

Walaupun memiliki banyak keunggulan dari segi manfaatnya untuk partai politik, tetapi keberadaan figur sentral juga memiliki segudang dampak negatif.

Meskipun sangat berguna, kehadiran figur sentral dalam partai politik bukan tanpa resiko. Kecenderungan partai terhadap figur sentral ini akan menjauhkan partai figur-figur lain yang memiliki potensi untuk membawa partai ke arah yang lebih baik. Ketergantungan terhadap figur sentral akan membuat partai terasa tua dan kebijakan yang dikeluarkan akan terasa monoton, sehingga akan menghambat proses modernisasi dan melemahkan partai politik di kemudian hari.

Partai politik di Indonesia begitu kesulitan melanjutkan suksesi kepemimpinan dan hanya bergantung pada tokoh sentral. Lambannya laju regenereasi kepemimpinan dan periodisasi kepemimpinan yang relatif lama, menjadikan kader baru lamban mencuat sehingga tidak ada figur alternatif untuk menyaingi senior-senior yang sudah lama bergelut di dunia politik.

MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga : Gaung Reshuffle Kabinet: Ini Nama-nama Menteri Kabinet Jokowi dari Partai Politik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus