Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Menteri Agama Lantik Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik Amany Burhanuddin Umar Lubis sebagai rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7 Januari 2019 | 16.25 WIB

Logo - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Doc. KOMUNIKA ONLINE
material-symbols:fullscreenPerbesar
Logo - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Doc. KOMUNIKA ONLINE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik Amany Burhanuddin Umar Lubis sebagai rektor Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin 7 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menag juga melantik Sumanta menjadi rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nur Jati Cirebon dan Inayatillah selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tengku Dirundeng Meulaboh yang baru.

Dalam keterangan tertulis, pelantikkan ketiga pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) itu merujuk pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/00429, B.II/3/00430 dan B.II/3/00431.

Lukman Hakim berpesan agar para pimpinan baru tersebut menjaga tradisi akhlak Islami dan intelektual yang terus berkembang di kampus-kampus PTKIN.

Sebebas apapun intelektualitas dan penggalian ilmu pengetahuan, seluruhnya harus bertumpu pada akhlak yang baik. Dengan begitu, PTKIN juga harus berorientasi kepada terwujudnya masyarakat berakhlakul karimah.

PTKIN, kata dia, juga harus menjadi kampus terdepan dan berkelas dunia. Makanya, civitas PTKIN harus akrab dengan persoalan aktual yang ada di masyarakat.

"Saya meminta PTKIN harus lebih proaktif untuk merespon persoalan masyarakat, khususnya dalam masalah agama dan persoalan kemasyarakatan pada umumnya. Dan dalam merespon permasalahan itu tetaplah bertumpu pada moderasi beragama," katanya.

Moderasi beragama, lanjut Menteri Agama, perlu dilakukan karena saat ini masyarakat dihadapkan pada tarikan paham-paham keagamaan yang sangat konservatif sehingga seolah tercerabut dari realitas kekinian.

"Di sisi ekstrim yang lain juga berkembang paham liberal, yang juga sesungguhnya tercerabut dari realitas kehidupan keagamaan dan ke-Indonesiaan kita," ujar Menag.

PTKIN, menurut dia, juga harus berorientasi pada kuantitas dan kualitas. Beberapa hal bisa ditempuh para pimpinan PTKIN yang baru dilantik dengan memfokuskan diri pada tata kelola kelembagaan.

"Benahi tata kelola kelembagaan, khususnya manajemen organisasi dan manajemen keuangan. Kepemimpinan saudara diharapkan dapat mengayomi semua entitas yang ada dalam perguruan tinggi yang dipimpin," tandas Menteri Lukman Hakim Saifuddin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus