Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu puskesmas di Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan kendaraan alat mekanis multiguna pedesaan atau AMMDes untuk membantu persalinan warga pedalaman di daerah itu sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sangat terbantu dengan adanya mobil ambulans AMMDes yang dapat digunakan untuk membantu melayani persalinan warga," kata Kepala Puskesmas Bojongmanik Kabupaten Lebak Halwani di Lebak, Senin 28 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendaraan ambulans AMMDes tersebut bantuan dari Kementerian Perindustrian tahun 2019. Petugas bisa langsung menangani persalinan di atas kendaraan itu.
Mobil tersebut mampu melintasi desa-desa di pedalaman Kabupaten Lebak dengan topografi perbukitan dan pegunungan dan banyak terjal serta curam.
Meskipun kondisi infrastuktur jalan buruk, terlebih musim hujan sulit dilintasi kendaraan umum, namun mobil AMMDes dapat menjangkau hingga sembilan desa di wilayah kerja Puskesmas Bojongmanik.
"Kami bergerak cepat mendatangi lokasi ke pedalaman jika ada laporan kehamilan yang darurat dan mengalami keracunan untuk penyelamatan bayi dan ibunya, bahkan mereka harus melahirkan persalinan di atas kendaraan," katanya.
Menurut dia, kendaraan untuk menjemput ibu hamil yang mengalami gangguan darurat dan perlu rujukan puskesmas setempat agar tidak menimbulkan kematian ibu dan bayi.
Selain itu ambulans AMMDes tersebut juga digunakan untuk kegiatan sosialisasi penyuluhan kesehatan serta edukasi sosialisasi pencegahan COVID-19 kepada masyarakat di pedalaman.
"Kami sangat terbantu adanya kendaraan itu untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk persalinan," katanya.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengapresiasi penggunaan kendaraan ambulans itu yang dapat digunakan untuk jemput antar ibu hamil ke pelosok-pelosok desa di Kecamatan Bojongmanik.
Pengoperasian kendaraan AMMDes itu cukup efektif terbukti kasus kematian ibu dan bayi hingga Agustus 2020 tidak ditemukan. Padahal, kata dia, pada 2017 sampai 2018 di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak terdapat dua kasus kematian ibu dan bayi.