Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan sudah saatnya presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Menurut Muhaimin, gelar kepahlawanan itu akan memberikan inspirasi bagi banyak kalangan untuk memperjuangkan keberagaman di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semoga tidak lama lagi terwujud. Meskipun Gus Dur tentu tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua," kata Muhaimin saat ditemui di kompleks gedung parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 13 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muhaimin juga mengapresiasi inisiatif tokoh lintas agama yang tergabung dalam Badan Persaudaraan Antar Iman. Selain itu, ujar dia, PKB juga akan mendorong upaya menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan nasional.
“Ini adalah langkah yang tepat, sebab saat ini anak muda yang jumlahnya 60 persen membutuhkan sosok yang menginspirasi dan dorongan figur besar seperti Gus Dur,” ujar dia.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini menilai, dengan cara itu diharapkan banyak kalangan muda menyerap semangat yang diusung Gus Dur semasa hidupnya. Apalagi, ujar dia, saat ini banyak anak muda yang melupakan sejarah dan kiprah para tokoh di masa lalu. “Sehingga Gus Dur harus dihadirkan kembali,” ujar dia.
Adapun Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Rusdi Kirana optimistis proses pengajuan gelar pahlawan untuk Gus Dur rampung tahun depan. Dia mengatakan saat ini sejumlah persyaratan administrasi juga tengah digodok.
Rusdi berharap gelar kepahlawanan Gus Dur ditetapkan tepat pada perayaan kemerdekaan 17 Agustus 2025 mendatang. “Prosesnya sedang berlangsung dan semoga bisa segera selesai,” kata anggota Komisi III DPR ini.