Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO,JAKARTA- Perkumpulan Ojek Pangkalan Stasiun Tanah Abang (OSTA) menyampaikan keluhan terkait renovasi Stasiun Tanah Abang saat diundang oleh Partai Solidaritas Indonesia ke kantor DPP.
Juru Bicara PSI, Sigit Widodo, mengatakan, ojek pangkalan selama ini kurang mendapat perhatian dibandingkan pengemudi transportasi lainnya.
Salah satu keluhan yang disampaikan adalah sempitnya tempat ojek pangkalan setelah Stasiun Tanah Abang direnovasi.
"Kami ingin mendengarkan pendapat dan masukan mereka, serta memastikan penerapan protokol kesehatan," ujar Sigit dalam keterangan tertulisnya, Rabu 10 Juni 2020.
Dalam pertemuan itu, perwakilan OSTA Heri menyampaikan meskipun ojek pangkalan ditempatkan di bagian depan, namun tempatnya sangat sempit dibandingkan ojek online. Bahkan kata dia saat ada inspeksi, ojek pangkalan diminta pergi.
Selain itu, fasilitas Stasiuan Tanah Abang setelah renovasi belum masih mendukung, terutama tempat ibadah dan toilet di luar stasiun. Hal tersebut menurut perwakilan OSTA lainnya Eko, membuat para ojek pangkalan kalau mau salat atau ke toilet, harus tapping masuk ke stasiun. "Kami berharap bisa dibuat musala dan toilet di luar stasiun,” tutur Eko.
Selain itu ada beberapa hal lain yang diungkapkan, seperti masalah dengan BPJS Kesehatan dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Terkait masa PSBB transisi ke tatanan baru, koordinator pengemudi ojek Irfal, menyampaikan bahwa ojek pangkalan Stasiun Tanah Abang siap mengikuti protokol pencegahan penularan covid-19. Seperti menggunakan masker. “Kami berharap jumlah penumpang bisa segera kembali normal dan kami siap mengikuti protokol yang ditetapkan,” ujarnya.
Usai diskusi, PSI memberikan 50 paket sembako, masker wajah, dan pembersih tangan untuk dibagikan pada anggota OSTA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini