Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Yudi Indras Weindarto angkat bicara perihal penyataan politikus senior PDIP Panda Nababan yang menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yudi Indras mengemukakan keberadaan anak-anak muda tak bisa disepelekan dengan istilah anak ingusan. Menurut politikus dari Partai Gerindra itu, generasi muda saat ini perlu mendapat ruang dan kesempatan untuk membuktikan kapasitasnya dalam menentukan arah bangsa makin maju. Ia menilai generasi muda memiliki peran penting pada kontestasi politik 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak muda itu punya beragam inovasi dan juga pemikiran yang fresh untuk membawa kemajuan bagi Indonesia. Mereka perlu diberi kesempatan untuk terjun di dunia politik dan berkembang di sana," kata Yudi kepada wartawan di Kota Solo, Ahad, 2 Juli 2023.
Menurutnya, pemerintah saat ini juga membuka kesempatan luas untuk anak muda dalam memegang sejumlah jabatan di pemerintahan. Ia mencontohkan selain Gibran yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Dito Ariotedjo, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan masih banyak lainnya.
"Karena Pemerintah sepakat, Indonesia mendapat bonus demografi. Jumlah anak muda dengan usia produktif itu paling banyak selama Indonesia merdeka," tuturnya.
Ia menambahkan banyak anak muda Indonesia itu memiliki intelektual tinggi. Terlebih mereka juga fasih dalam memanfaatkan teknologi informasi yang serba cepat ini. Untuk itu, Yudi menilai anak muda tak bisa disepelekan dengan istilah "ingusan" mengingat mereka dalam pemerintahan ini akan membangun pondasi di bidang politik.
"Perlu diingat bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dimotori oleh mereka para tokoh pemuda di antaranya Sukarni, Chairul Saleh, Sayuti Melik dan masih banyak yang lain," katanya.
Menurut Yudi, sudah seharusnya tokoh-tokoh yang lebih senior dan lama berkecimpung di dunia politik memberikan dukungan maupun dorongan agar anak-anak maupun politisi muda itu terus mengasah pikiran dan kemampuan demi memajukan bangsa Indonesia. Selain itu, Indonesia saat ini diuntungkan dengan era bonus demografi.
Berdasar data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, usia produktif Masyarakat Indonesia usai 15-64 tahun mencapai 60 persen lebih. Praktis, dari data tersebut dapat menjadi modal utama untuk tongkat estafet kepemimpinan agar Indonesia bisa lebih baik lagi.
"Kita harusnya sadar ya, Indonesia 30 tahun ke depan itu pasti bertumpu pada generasi muda alias Gen Z. Sudah selayaknya kita berfikir untuk memberikan tongkat estafet kepada anak muda secara bertahap," katanya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Ramai-ramai Bela Gibran yang Disebut Panda Nababan Anak Ingusan