Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Peneliti ICW Kena Doxing seusai Kritik Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Terkorup OCCRP

Doxing terhadap peneliti ICW ini diunggah oleh akun Instagram @volt_anonym pada 3 Januari 2025.

3 Januari 2025 | 14.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, Ahad 11 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Indonesia Corruption Watch atau ICW diduga mengalami doxing oleh pemilik akun Instagram @volt_anonym. Dugaan doxing tersebut terjadi setelah seorang peneliti ICW merespons rilis dari Organized Crime Corruption Reporting Project atau (OCCRP) yang menominasikan Joko Widodo sebagai pemimpin dengan kategori "Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator ICW Agus Sunaryanto mengatakan dugaan doxing itu berupa upaya menyebar sejumlah data pribadi korban ke publik lewat media sosial. Data pribadi korban yang disebar di antaranya, nomor telepon, nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), alamat tinggal, spesifikasi telepon yang dipakai, hingga titik koordinat lokasi terakhir dalam bentuk tautan google maps.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Doxing tersebut patut dilihat sebagai bagian dari upaya pembungkaman dan pembatasan suara kritis publik," kata Agus dalam keterangannya, Jumat, 3 Januari 2025.

Dia mengatakan bahwa kejadian doxing itu bukan kali pertama dialami oleh pihak yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Termasuk, ujarnya, terhadap wartawan, aktivis, dan warga yang vokal mengkritik.

"Bahkan doxing dengan pola ini patut dicurigai melibatkan pihak yang memiliki akses untuk melindungi data pribadi warga," ucapnya.

Semestinya, menurut dia, kritikan terhadap masuknya presiden ke-7, Jokowi, dalam nominasi OCCRP itu bisa dijadikan sebagai alarm pembenahan upaya pemberantasan korupsi di tanah air. Terlebih lagi, dia menilai semasa kepemimpinan dua periode Jokowi telah terjadi kemunduran terhadap pemberantasan korupsi dan demokrasi.

Dia menyinggung ihwal pelemahan lembaga antirasuah tersebut, yang dibuktikan dengan menurunnya nilai indeks persepsi korupsi Indonesia, hingga menguatnya politik dinasti. "Adanya doxing terhadap pihak yang mengkritik Jokowi justru patut dilihat sebagai penguat bahwa Jokowi layak masuk nominasi OCCRP," ucap Agus.

Dia mendesak kepada para penegak hukum agar bisa proaktif menyelidiki pemilik akun yang melakukan tindakan intimidasi terhadap peneliti ICW tersebut. Sebab, dia khawatir upaya doxing atau serangan digital ini dialami oleh masyarakat lain yang juga mengkritik.

Adapun doxing terhadap peneliti ICW ini diunggah oleh akun Instagram @volt_anonym. ICW mencatat doxing terhadap penelitinya itu disebar pada 3 Januari 2025. Dalam unggahan itu tertulis keterangan bernada ancaman yang berpotensi membahayakan keamanan korban. Penelusuran Tempo, akun tersebut sudah hilang dari mesin pencarian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus