Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong pemerintah melakukan penataan ulang daerah rawan bencana di Sukabumi, Jawa Barat. Menurut dia, langkah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko bencana serupa di masa mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemda Sukabumi harus segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk menata ulang kawasan ini. Relokasi (warga) juga menjadi opsi, tentunya disesuaikan dengan anggaran pemerintah daerah dan dukungan pusat,” kata Cucun dalam keterangan resminya, Jumat, 6 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kunjungannya ke lokasi bencana, Cucun turut memastikan penyaluran logistik dan bantuan kepada para penyintas bencana. Selain itu, dia juga memastikan pemberian trauma healing bagi anak-anak yang terdampak bencana tersebut.
“Trauma healing akan dilakukan, terutama untuk anak-anak. Saat ini kebutuhan utama adalah makanan, pakaian, tenda, dan selimut,” ujar politikus PKB ini.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Sukabumi pada Selasa, 3 Desember 2024. BNPB mencatat sebanyak 22 kecamatan terdampak bencana tersebut.
Laporan terbaru BNPB menyebutkan banjir dan longsor juga memutus sejumlah akses menuju beberapa daerah. Sejumlah daerah hingga saat ini dilaporkan terisolasi.
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Simpenan, Sukabumi. Jembatan yang menjadi akses utama warga di lokasi itu rusak karena diterjang banjir. Selain itu, data kaji cepat sementara hingga Kamis malam, 5 Desember 2024, juga mencatat dua korban jiwa dan enam orang masih hilang akibat bencana ini.
BNPB juga mendata bencana itu juga menyebabkan 216 rumah warga rusak. Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, serta Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan, serta BPBD Sukabumi juga telah berkunjung ke lokasi terdampak.