Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Pramono Anung Sebut Masalah Jakarta Tidak Tuntas karena Inkonsistensi Kebijakan

Pramono Anung menyinggung soal program pembangunan BKT, JakLingko, hingga Kalijodo

27 Januari 2025 | 06.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung (kanan) dalam acara Obrolan Santai Jakarta Kota Ramah Sepeda bersama alumni ITB di Kedai Halangan, Jakarta, 26 Januari 2025. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung menilai salah satu persoalan utama dari Jakarta adalah kebijakan yang tidak konsisten. Menurut dia, pola itu membuat permasalahan di Jakarta tidak tuntas hingga ke akarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Itu tadi persoalan utama kita itu konsistensi terhadap sebuah kebijakan,” ujar Pramono dalam acara obrolan santai tentang Jakarta Kota Ramah Sepeda yang digelar di Kedai Halaman, Jakarta Selatan, Ahad, 26 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia memberi contoh, salah satu bentuk tidak konsistennya kebijakan Jakarta adalah mangkraknya program Banjir Kanal Timur (BKT) yang dulunya dijalankan pada masa pemerintahan Fauzi Bowo alias Foke. Menurut Pramono, program tersebut cukup efektif untuk mengatasi permasalahan banjir dan kemacetan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sayangnya, begitu pemerintahan berganti, program BKT tidak lagi dilanjutkan, sehingga permasalahannya terulang kembali.

“Pelan-pelan dibiarkan. Karena dibiarkan jadinya seperti sekarang ini. Termasuk Kalijodo yang legacy-nya Pak Ahok itu juga seperti ini,” kata dia. 

Selain itu, Pramono juga menyoroti tidak efektifnya program JakLingko usai Anies Baswedan lengser dari kursi Gubernur Jakarta. Dia menilai, Penjabat Gubernur yang menggantikan Anies, tidak terlalu fokus untuk menjalankan program tersebut dengan baik. Pramono mengatakan, program JakLingko saat ini seperti ada dan tiada. Padahal, menurut dia, JakLingko merupakan program yang bagus dan bermanfaat bagi warga Jakarta.

Pramono menyebutkan salah satu penyebab kemacetan di Jakarta adalah banyaknya pekerja yang datang dari daerah sekitar, seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan bahkan Cianjur. Karena itu, dia menilai, dengan adanya transportasi publik yang memadai, akan mengurai kemacetan di Jakarta.

Berkaca dari hal tersebut, Pramono menyatakan akan meneruskan dan memperbaiki program-program peninggalan para mantan Gubernur Jakarta. Dia memastikan program-program warisan Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fauzi Bowo, hingga Sutiyoso yang terbukti efektif akan dia lanjutkan di masa pemerintahannya.

“Dan orang kalau tanya saya ‘Legacy kamu apa?’ Legacy saya memperbaiki legacy-legacy yang ada,” kata dia.

M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam artikel ini.


Pilihan Editor: Pramono Anung Sebut JakLingko Tak Diurus Setelah Anies Turun dari Gubernur Jakarta

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus