Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung menilai salah satu persoalan utama dari Jakarta adalah kebijakan yang tidak konsisten. Menurut dia, pola itu membuat permasalahan di Jakarta tidak tuntas hingga ke akarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Itu tadi persoalan utama kita itu konsistensi terhadap sebuah kebijakan,” ujar Pramono dalam acara obrolan santai tentang Jakarta Kota Ramah Sepeda yang digelar di Kedai Halaman, Jakarta Selatan, Ahad, 26 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia memberi contoh, salah satu bentuk tidak konsistennya kebijakan Jakarta adalah mangkraknya program Banjir Kanal Timur (BKT) yang dulunya dijalankan pada masa pemerintahan Fauzi Bowo alias Foke. Menurut Pramono, program tersebut cukup efektif untuk mengatasi permasalahan banjir dan kemacetan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sayangnya, begitu pemerintahan berganti, program BKT tidak lagi dilanjutkan, sehingga permasalahannya terulang kembali.
“Pelan-pelan dibiarkan. Karena dibiarkan jadinya seperti sekarang ini. Termasuk Kalijodo yang legacy-nya Pak Ahok itu juga seperti ini,” kata dia.
Selain itu, Pramono juga menyoroti tidak efektifnya program JakLingko usai Anies Baswedan lengser dari kursi Gubernur Jakarta. Dia menilai, Penjabat Gubernur yang menggantikan Anies, tidak terlalu fokus untuk menjalankan program tersebut dengan baik. Pramono mengatakan, program JakLingko saat ini seperti ada dan tiada. Padahal, menurut dia, JakLingko merupakan program yang bagus dan bermanfaat bagi warga Jakarta.
Pramono menyebutkan salah satu penyebab kemacetan di Jakarta adalah banyaknya pekerja yang datang dari daerah sekitar, seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan bahkan Cianjur. Karena itu, dia menilai, dengan adanya transportasi publik yang memadai, akan mengurai kemacetan di Jakarta.
Berkaca dari hal tersebut, Pramono menyatakan akan meneruskan dan memperbaiki program-program peninggalan para mantan Gubernur Jakarta. Dia memastikan program-program warisan Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fauzi Bowo, hingga Sutiyoso yang terbukti efektif akan dia lanjutkan di masa pemerintahannya.
“Dan orang kalau tanya saya ‘Legacy kamu apa?’ Legacy saya memperbaiki legacy-legacy yang ada,” kata dia.
M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Pramono Anung Sebut JakLingko Tak Diurus Setelah Anies Turun dari Gubernur Jakarta