Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan berpotensi gagal maju di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024 setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan mengusung Pramono Anung-Rano Karno. Namun pengamat politik sekaligus analis komunikasi politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai Pilgub Jakarta tetap akan panas tanpa kehadiran sang petahana.
“Walau tanpa Anies, Pilkada Jakarta tetap akan menjadi pilkada yang seru karena PDIP, walau tanpa berkoalisi dengan partai lain, mereka memiliki sosok Rano Karno yang lama dikenal sebagai anak Betawi asli berkat perannya sebagai Si Doel,” kata pria yang akrab disapa Hensat itu dalam siaran pers yang diterima pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Dia mengatakan Rano akan menjadi salah satu magnet dukungan warga Jakarta karena elektabilitasnya yang cukup besar sebagai budayawan Betawi. Belum lagi dipadukan dengan Pramono yang merupakan salah satu politikus andal yang dimiliki PDIP.
“Sedangkan Pramono Anung dikenal sebagai politisi yang bisa diterima oleh pihak mana pun, termasuk oleh Jokowi, Prabowo, maupun partai politik lainnya,” kata Hendri.
Sebagai calon rival Pramono-Rano, ada sosok Ridwan Kamil (RK) yang tidak bisa dianggap remeh. Menurut dia, Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu memiliki basis pendukung yang cukup besar karena rekam jejaknya yang terbilang baik di Jawa Barat.
Hendri mengatakan latar belakang RK yang juga sebagai arsitek tepat untuk menangani Jakarta dari segi pembenahan tata kota dan bangunan.
“RK juga mempunyai modal yang tinggi, khususnya pemilih dari kalangan menengah atas, sehingga cukup banyak yang menantikan inovasi apa yang akan dia hadirkan untuk terus membenahi Jakarta,” ujarnya.
Meski demikian, dia menilai pria yang akrab disapa Kang Emil itu tidak memiliki pasangan yang cukup dikenal kalangan masyarakat, yakni Suswono.
“Meskipun kurang dikenal di Jakarta, Suswono ini representasi mesin PKS yang militan, dan ini yang akan diandalkan oleh KIM (Koalisi Indonesia Maju) pada Pilkada Jakarta,” kata Hendri.
Dengan adanya pertarungan para tokoh besar ini, dia menyebutkan Pilgub Jakarta akan tetap panas dan menjadi perhatian publik tingkat nasional.
Selanjutnya, Anies ditinggalkan semua partai politik...
Adapun pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan mantan Anies telah ditinggalkan semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD pada Pilgub Jakarta. Sebab, kesempatan terakhir Anies untuk bisa maju lewat PDIP pupus.
“Ya, kalau Pramono Anung dan Rano Karno diusung PDIP, artinya Anies tidak dapat partai. Anies tidak ada yang mengusung,” kata Ujang saat dihubungi dari Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menuturkan, apabila Partai Ummat dan Partai Buruh mengusung Anies maju di Pilgub Jakarta, mereka tidak memenuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang persyaratan ambang batas (threshold) pencalonan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah 7,5 persen.
“Jadi, Anies kelihatannya ditinggalkan, tidak dapat partai, ya itulah konsekuensi dari tokoh yang bukan (dari) partai,” ujarnya.
Dia menilai semua itu adalah konsekuensi dari tokoh nonpartai yang sewaktu-waktu dapat ditinggalkan oleh partai politik. “Saya sih melihatnya hal yang umum saja, hal yang biasa saja ketika partai politik mengutamakan kadernya,” kata Ujang.
Dia mengungkapkan ada kekhawatiran Anies tidak akan loyal pada partai politik pengusungnya bila tidak menjadi kader. “Tentu banyak pertimbangan yang dibuat oleh partai-partai itu, sehingga meninggalkan Anies," kata dia.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem, yang mengusung Anies di pemilihan presiden atau Pilpres 2024, meninggalkan Anies di Pilgub Jakarta dan mengusung Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM.
Pada Minggu (19/8), PKS dan PKB bersama Nasdem dan sembilan partai politik (parpol) lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendeklarasikan pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta.
Pilihan editor: Setelah Batal Diusung PDIP di Pilgub Jakarta, Anies Disarankan Lakukan Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini