Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Luthfi bin Yahya membacakan doa untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Indonesia Arena, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu kemarin, 25 Oktober 2023. Publik yang belum mengenalnya mungkin bertanya-tanya siapa dia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum memimpin doa, Luthfi menyampaikan pengantar yang menyebut bahwa keputusan Prabowo untuk meminang Gibran sebagai cawapres adalah langkah yang tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tepat Pak Prabowo mengangkat Mas Gibran sebagai wakil presiden," kata Luthfi sebelum Prabowo-Gibran bertolak menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu, 25 Oktober 2023.
Dalam pengantar doanya, pria yang akrab dipanggil Habib Lutfhi itu bercerita ada orang yang bertanya soal usia cawapres yang masih muda.
“Ada orang tanya sama saya, Bib gimana sih, kok wakil presidennya masih muda? Saya jawab, kapan memberikan kesempatan generasi muda untuk maju ke depan?” tutur Luthfi.
Luthfi kemudian mengatakan bahwa Gibran menjadi perwakilan anak muda untuk dipilih menjadi cawapres. Kemunculan anak muda seperti Gibran, katanya, akan membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Kita punya Mas Gibran. Itulah untuk mengangkat kaum pemuda ke depan," tutur Luthfi yang menyatakan terima kasih karena Gibran ditunjuk sebagai cawapres.
Lantas, siapa sebenarnya Luthfi bin Yahya? Berikut profilnya.
Profil Luthfi bin Yahya
Berdasarkan catatan Tempo, pemilik nama lengkap Muhammad Luthfi bin Yahya ini dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres pada Jumat, 13 Desember 2019.
Saat itu Lutfhi mengatakan, pelantikan bukan suatu hal yang harus disyukuri. Tetapi katanya, mensyukuri jika sudah berhasil.
Selanjutnya: Luthfi juga mengaku tak ada alasan…
Luthfi juga mengaku tak ada alasan khusus menerima tawaran menjadi anggota Wantimpres. "Cuma kita ingat 1945, kita ada di mana, 1947 ada di mana. Nah, kita ingin ambil kontribusi untuk negara dan bangsa ini," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019. "Tapi ini amanat tanggung jawab, bukan sepele. Itu saja."
Luthfi dikenal sebagai sosok ulama yang kharismatik, seperti dikutip dari laman Nahdlatul Ulama Jawa Barat.
Lahir pada 10 November 1947 M di Pekalongan, Jawa Tengah, Lutfhi merupakan putra dari Sayidah al-Karimah as-Syarifah yang merupakan seorang syarifah atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
Begitu pula ayahandanya, al-Habib ‘Ali al-Ghalib yang memiliki hubungan nasab dengan Rasulullah SAW, sehingga ia menyandang gelar habib.
Lufthi menikah dengan Syarifah Salma binti Hasyim dan dikaruniai lima orang anak, yakni Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik, dan Syarif Husain.
Rumah Lutfhi tidak pernah sepi dari tamu, baik itu dari kalangan masyarakat biasa sampai beberapa tokoh pejabat penting. Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah sowan kepadanya.
Selain karena keilmuannya, Luthfi juga dikagumi dan disegani oleh banyak kalangan karena kelembutan beliau di dalam berdakwah dan juga sikap thawadhu.
Luthfi juga merupakan Ketua Forum Sufi Internasional yang menjabat sebagai Rais ‘Aam jam’iyyah Ahlu Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah.
IHSAN RELIUBUN | FRISKI RIANA| TEMPO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.