Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Siapa Sherly Tjoanda, Kandidat Cadangan yang Menang dalam Pemilihan Gubernur Maluku Utara

Sherly Tjoanda menggantikan mendiang suaminya, Benny Laos, dalam pemilihan gubernur Maluku Utara. Menang telak.

1 Desember 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Hasil hitung cepat lembaga survei menyebutkan pasangan calon Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe unggul sementara.

  • Kemunculan Sherly tidak bisa dilepaskan dari tragedi kematian suaminya sehingga mendapat limpahan simpati.

  • Faktor lain kemenangan Sherly adalah kejenuhan masyarakat Maluku Utara yang berulang kali memilih calon gubernur berdasarkan kesamaan identitas, agama, dan etnis.

TAYANGAN video berdurasi 1 menit 50 detik beredar di media sosial, beberapa jam setelah hasil hitung cepat pemilihan Gubernur Maluku Utara muncul. Dalam video tersebut, Sherly Tjoanda mengajak para simpatisan mengawal rekapitulasi penghitungan suara pemilihan kepala daerah di Komisi Pemilihan Umum yang dimulai pada Jumat, 29 November 2024. “Saya tahu kalian semua menginginkan perubahan,” kata Sherly dalam pernyataan terbuka yang disampaikan dan diunggah melalui akun Instagram-nya, @s_tjo, pada Jumat lalu. "Mari kita semua kawal suara rakyat sehingga perjuangan mereka tidak sia-sia.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sherly Tjoanda adalah istri mendiang Benny Laos, calon Gubernur Maluku Utara yang tewas dalam kecelakaan terbakarnya speedboat di Taliabu. Speedboat yang mereka tumpangi terbakar di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, pada 12 Oktober 2024, saat politikus Partai Demokrat itu hendak mengisi agenda kampanye.

Benny Laos diusung delapan partai koalisi, yakni Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Buruh. Setelah kematian Benny, delapan partai ini sepakat mengusung Sherly menggantikan mendiang suaminya pada 14 Oktober 2024. Dalam pilkada Maluku Utara, Sherly Tjoanda berpasangan dengan Sarbin Sehe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Calon Gubernur Maluku Utara nomor urut empat Sherly Tjoanda memasukkan surat suara yang telah dicoblosnya di TPS 05 Kelurahan Jati, Ternate, Maluku Utara, 27 November 2024. ANTARA/Andri Saputra

Hasil hitung cepat lembaga survei menyebutkan pasangan calon nomor urut 4 ini unggul sementara. Video pernyataan Sherly tersebut diunggah sehari setelah hasil hitung cepat pilkada Maluku Utara muncul. Hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, misalnya, menunjukkan pasangan calon Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe memperoleh 50,73 persen suara. Adapun urutan kedua ditempati Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan dengan perolehan suara 25,32 persen, diikuti pasangan Muhammad Kasuba-Basri Salama dengan 12,55 persen, dan Aliong Mus-Sahril Thahir dengan 11,4 persen.

Sherly, masih dari tayangan video di media sosialnya, mengatakan kemenangannya menjadi bukti bahwa masyarakat Maluku Utara menginginkan perubahan. Dia menyatakan bisa menang tanpa politik uang. "Politik modern yang santun dan cerdas dapat diimplementasikan di Maluku Utara," ujarnya. 

Sherly mengajak tim dan simpatisannya mengawal rekapitulasi penghitungan suara secara berjenjang, dari level kecamatan, kabupaten, hingga pleno KPU di level Provinsi Maluku Utara. Dia juga meminta mereka menunggu hasil resmi rekapitulasi yang diumumkan KPU Maluku Utara. 

Dalam kesempatan terpisah, Rahmi Husein, Ketua Tim Pemenangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, mengatakan, berdasarkan data form C1—data perolehan suara dari tiap tempat pemungutan suara (TPS)—yang dikumpulkan, keunggulan pasangan Sherly-Sarbin diketahui nyaris merata di semua kabupaten dan kota di Maluku Utara, kecuali di Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan. Perolehan suara tertinggi disumbangkan kawasan Halmahera Utara dan Halmahera Barat, dengan lebih dari 60 persen suara. 

“Secara keseluruhan, perolehan suara pasangan calon yang kami usung kurang-lebih berada pada angka 350 ribu atau 50,73 persen. Saat ini kami sedang berfokus mengumpulkan semua data form C1 untuk persiapan hasil pleno di KPU,” kata Rahmi kepada Tempo pada Jumat lalu.

Rahmi menuturkan keunggulan pasangan calon Sherly-Sarbin sebenarnya sudah dapat diprediksi sebelum pemilihan. Menurut dia, beberapa sigi lembaga survei yang kredibel bahkan menempatkan Sherly-Sarbin dengan elektabilitas tertinggi dibanding calon lain. “Hasil pada hari ini membuktikan itu. Artinya, tingkat kesukaan atau keterpilihan masyarakat Maluku Utara terhadap Ibu Sherly sangatlah tinggi,” ujar Rahmi.

Kamhar Lakumani, Deputi Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, mengatakan faktor kedukaan setelah kematian mendiang Benny Laos disebut menyumbang kemenangan Sherly Tjoanda dalam pemilihan Gubernur Maluku Utara.

Kamhar melanjutkan, Sherly selalu mendampingi Benny selama menjabat Bupati Pulau Morotai selama dua periode hingga akhir hayatnya saat kampanye pilkada Maluku Utara. “Itu juga menjadi variabel yang dari sisi emosional mampu menggerakkan para pemilih untuk kemudian memilih Ibu Sherly,” kata Kamhar saat dihubungi Tempo pada Jumat lalu. 

Meski begitu, Kamhar menepis anggapan bahwa faktor kedukaan menjadi satu-satunya penyumbang kemenangan Sherly. Sebelum tewas dalam kecelakaan speedboat, Benny memiliki elektabilitas tinggi. Sampai kemudian koalisi partai memutuskan mengusung Sherly menggantikan pencalonan suaminya.

Speedboat Bela 72 membawa rombongan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Malut Nomoe Urut 4 Benny Laos - Sabrin Sehe bersama tim terbakar saat berlabuh di Pelabuhan regional Bobong Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, 12 Oktober 2024. ANTARA/HO-Abdul Fatah

Kamhar menuturkan Sherly tidak asing dengan struktur pemenangan dan relawan Benny sehingga tidak sulit beradaptasi dengan mesin partai. Apalagi Sherly bisa menjaga popularitas setelah Benny meninggal. “Sherly adalah figur perempuan yang dianggap mampu merepresentasikan perjuangan almarhum Benny Laos,” tuturnya. 

Kemenangan Sherly juga membantah stigma bahwa calon minoritas tidak bisa menang dalam pilkada. Meski berasal dari golongan minoritas, Sherly berpeluang besar menjadi gubernur perempuan pertama Maluku Utara. Badan Pusat Statistik melansir, pada 2023, jumlah pemeluk agama Islam sebanyak 1.135.698, Protestan 306.165, Katolik 9.846, Hindu 229, Buddha 173, dan Konghucu 132.     

Kamhar menyebutkan kemenangan pasangan calon Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe menandakan isu minoritas tidak selalu relevan dengan kemenangan calon. Dia mencontohkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencalonkan diri. Saat itu banyak kalangan menilai Ahok bakal kalah dalam pemilihan Gubernur Jakarta karena dia etnis minoritas. 

Namun, Kamhar menegaskan, kemenangan Sherly membuat anggapan itu menjadi tidak relevan. “Artinya, kalau ada resistansi terhadap isu-isu minoritas, kan, sebenarnya itu kasuistik yang bukan karena masyarakat tidak mampu menghargai perbedaan, melainkan ada perilaku yang menabrak norma-norma masyarakat sehingga kemudian menjadi persoalan,” ujarnya.

Iwan Hi. Kader, komisioner KPU Maluku Utara, mengatakan lembaganya tidak bisa melarang lembaga survei melakukan hitung cepat. Menurut dia, Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2022 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur memperbolehkan hal tersebut. "Tidak masalah, selama prosesnya dilakukan sesuai dengan aturan,” ucap Iwan saat dimintai konfirmasi dan tanggapan pada Sabtu, 30 November 2024.

Dalam peraturan tersebut, dia menjelaskan, masyarakat bisa berpartisipasi menyebarkan informasi pemilu. Partisipasi tersebut bisa dalam bentuk sosialisasi, survei, jajak pendapat, dan penghitungan cepat. "Tidak masalah, karena ini juga bisa membantu masyarakat memantau hasil. Tapi, untuk hasil resmi pemilihan, tetap bersumber dari KPU,” ujar Iwan. 

Badan Pengawas Pemilihan Umum Maluku Utara juga tidak mempersoalkan hitung cepat tersebut. Bagi Bawaslu, hitung cepat bukanlah hasil resmi yang dikeluarkan KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu. “Hitung cepat tidak dilarang. Aturan juga memperbolehkan itu,” kata Rusly Saraha, salah satu anggota Bawaslu Maluku Utara, kepada Tempo, Sabtu kemarin.

Menurut Rusly, penghitungan suara secara berjenjang saat ini sudah dimulai di tingkat kecamatan. Proses tersebut berlanjut di tingkat kabupaten hingga provinsi. Bawaslu memastikan penghitungan suara berjalan sesuai dengan prosedur. “Proses pemilihan gubernur diharapkan berjalan baik dan hasil resmi dari KPU bisa disahkan sesuai dengan jadwal,” ujarnya. 

(Dari kiri) Pasangan cagub dan cawagub Maluku Utara nomor urut 1 Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan, nomor urut 2 Aliong Mus dan Sahril Thahir, nomor urut 3 Muhammad Kasuba dan Basri Salama dan nomor urut 4 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe bergandengan tangan bersama seusai mengikuti debat publik pertama pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara 2024 di Ruang Paripurna DPRD Provinsi Maluku Utara, Kota Tidore Kepulauan, 12 November 2024. ANTARA/Andri Saputra

Masyarakat Jenuh dengan Isu Identitas 

Menanggapi hasil hitung cepat tersebut, Burhanuddin Muhtadi mengatakan kemunculan Sherly memang tidak bisa dilepaskan dari tragedi kematian Benny Laos sehingga mendapat limpahan simpati dari kematian suaminya. Kendati demikian, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu menilai kemenangan Sherly tidak semata karena efek kedukaan. 

Faktor lain penentu kemenangan Sherly adalah kejenuhan masyarakat Maluku Utara yang berulang kali memilih calon gubernur berdasarkan kesamaan identitas, agama, dan etnis. "Pemilih Maluku Utara menyadari variabel identitas itu ternyata tidak mengubah atau membantu kualitas hidup mereka ke arah lebih baik,” ujar Burhanuddin saat dihubungi Tempo, Jumat lalu. 

Dia mengatakan elektabilitas pasangan calon lain juga tidak lebih tinggi dari Benny ataupun Sherly. Dua dari tiga rival Sherly merupakan mantan kepala daerah dan keduanya tidak mampu menyaingi popularitas Sherly. Dia menyebutkan, misalnya, approval rating atau tingkat kepuasan terhadap kinerja mantan Bupati Halmahera, Muhammad Kasuba, yang anjlok karena kasus dugaan korupsi kakaknya, mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, 2018. Dok Tempo/Fakhri Hermansyah

Mantan Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus, juga disebut memiliki tingkat approval yang buruk. Di samping itu, kerabatnya, mantan Bupati Sula, Ahmad Hidayat Mus, juga pernah dicokok dalam kasus korupsi. Satu-satunya yang memiliki elektabilitas nyaris menyusul Benny Laos adalah Husain Alting Sjah, yang merupakan bangsawan Kesultanan Tidore. 

Sherly menang tak sekadar menjual kesedihan. Burhanuddin mengatakan Sherly bukan sekadar ibu rumah tangga. Ia dikenal sebagai lulusan Inholland University di Belanda. Dalam organisasi, Sherly merupakan Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Provinsi Maluku Utara. 

Selain itu, sigi sejumlah lembaga survei menyebutkan Benny Laos merupakan pemenang survei tertinggi pada Agustus 2024 sebelum meninggal. Burhanuddin mengatakan sigi Benny tembus 31 persen pada September, disusul Husain Alting yang memperoleh 26 persen. “Sementara itu, dua pasangan calon lainnya sejak awal memang kurang kompetitif karena rekam jejak yang dinilai negatif di mata warga Maluku Utara,” katanya. 

Kematian Benny Laos dalam kecelakaan kapal cepat tidak membuat tren popularitasnya menurun. Menurut Burhanuddin, bahkan setelah Sherly menggantikannya, tren elektabilitasnya justru melonjak ke angka 40,7 persen pada Oktober 2024. “Tapi, setelah Oktober, itu faktor Sherly sendiri,” tuturnya. “Jadi terlalu sederhana juga jika mengatakan kenaikan elektabilitas itu semata-mata karena simpati.”

Burhanuddin menuturkan Sherly juga dinilai mampu menangani debat pilkada dengan sangat baik. Bahkan saat dia menghadapi serangan primordial serta isu suku, agama, dan ras terhadapnya. Burhanuddin mengatakan Sherly juga membawa pendekatan kampanye yang berbeda dengan menyasar segmen pemilih perempuan karena menjadi satu-satunya kandidat perempuan. 

Tidak dapat dipungkiri kematian tragis Benny Laos membuka pintu bagi Sherly untuk mengikuti kontestasi pilkada. Namun peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Aisah Putri Budiarti, mengatakan faktor kedukaan bukan satu-satunya penyebab Sherly unggul sementara dalam kontestasi pilkada Maluku Utara. Menurut dia, karakter positif Sherly juga menjadi penentu kemenangan. 

Selain itu, Aisah mengatakan, kejenuhan masyarakat Maluku Utara terhadap kandidat dari latar belakang yang sama dari pilkada sebelumnya menjadi penentu kemenangan Sherly. Ia mengungkapkan, Sherly dianggap sebagai satu-satunya calon yang bisa membawa perubahan bagi masyarakat Maluku Utara. Menurut dia, kasus ini tidak hanya terjadi di Maluku Utara, tapi juga di daerah lain di mana sosok yang dianggap kuat justru tumbang. “Efek kekecewaan publik tidak bisa dipandang sebelah mata,” kata Aisah kepada Tempo

Selain faktor individu, peta politik koalisi di Maluku Utara mempengaruhi kemenangan Sherly. Aisah mengatakan banyak pilihan kandidat yang maju di pilkada Maluku Utara. Walhasil, suara pemilih menjadi terpecah. Apalagi Koalisi Indonesia Maju (KIM)—koalisi partai pemerintah—juga tidak terlalu solid di Maluku Utara. Pasangan yang diusung KIM cenderung menang apabila koalisinya solid. Namun partai anggota KIM terbelah di Maluku Utara.  

“Dalam konteks ini, Sherly diuntungkan karena kekuatan partai politik yang mendukung pasangan calon terpecah,” ujar Aisah. Dukungan partai politik yang didapat Sherly ini juga bukan dari partai kecil, melainkan kelompok partai menengah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Budhy Nurgianto berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus