Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Protes di karangkates

Protes yang dilakukan oleh karyawan karangkates di sebabkan oleh turunnya upah. walaupun peraturan di perbaiki, upah dinaikkan 15 %, gaji masih dibawah semula. premipun masih tetap turun. (dh)

21 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUASANA panas kini sedang mencekam kawasan Proyek Serbaguna KaliBrantas yang meliputi pekerjaan-pekerjaan raksasa Karangkates, Selorejo, Wlingi, Porong dan Lengkong Baru. Pangkal sebabnya adanya peraturan baru yang mengakibatkan turunnya upah banyak karyawan proyek-proyek raksasa di bawah Ditjen Pengairan Dasar PUTL yang berkaryawan 5000 orang itu. Maka protes pun tak terhindarkan. "Habis mas, biasanya setengah bulan memperoleh Rp 7000, sekarang cuma menerima Rp 6000", tutur seorang karyawan Karangkates. Tak hanya itu, peraturan baru tersebut dirasakan banyak kekeliruan yang dibuat tergesa-gesa. Dengan ijazah dan masa kerja sama, misalnya, karyawan-karyawan tersebut memiliki tingkat upah yang berbeda. Juga ada yang mendapat tingkat tak sesuai dengan kwalitas kerjanya. Dan yang membingungkan mereka peraturan-peraturan yang ada sering berubah-ubah. Boleh dikata setiap tahun. "Kita orang kecil terombang-ambing", cetus karyawan lainnya. Mereka menyesalkan suara-suara yang menilai aksi protes itu sebagai bermotif politik. "Ini kan proyek pemerintah, mas. Peraturan sosialnya harus jadi contoh. Kerja di sini tanggung jawabnya besar. Risikonya langsung berhadapan dengan malaikat maut". Suasana kerja pun dilanda kelesuan. Akhirnya turun ketentuan baru. Dinaikkan lagi 15% dari upah menurut peraturan baru. Tapi suara gerutu masih terdengar mengguruh. "Dengan kenaikan 15% tersebut masih banyak karyawan yang upahnya belum kembali pada jumlah sebelumnya. Masih rugi". kata mereka. Apalagi menurut mereka premi-premi yang dulunya merupakan perangsang kerja, masih tetap diturunkan. Suasana kerja pun masih tetap lesu. Mereka bekerja seenaknya. Bila suasana ini terus berlangsung, dikhawatirkan penyelesaian Dan Lahor (Karangkates tahap II) akan tertunda sampai 1977. Padahal rencananya harus rampung 1976 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus