Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan gempa Lombok 6,4 skala Richter pada Ahad, 29 Juli 2018 tidak menyebabkan peningkatan aktivitas gunung Rinjani. Meski demikian Kepala Sub Bidang Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat PVMBG Akhmad Solikhin menyarankan agar para pendaki tidak melakukan aktivitas pendakian di gunung berapi dengan ketinggian mencapai 3.726 mdpl itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Rekomendasi tidak boleh beraktivitas 1,5 kilometer dari kawah Barujari, tidak boleh bertenda, dan tidak melakukan pendakian," kata Solikhin, di Bandung, Selasa, 31 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Korban Gempa Lombok di Desa Ini Kekurangan ...
Tim Gabungan Evakuasi 543 Pendaki yang Terjebak Gempa Lombok ...
Status Gunung Rinjani kini waspada di level 2. “Hingga saat ini tidak ada peningkatan aktivitas gunung Rinjani," ujar Solikhin.
VPMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak termakan kabar bohong mengenai gempa Lombok yang banyak beredar.
Baca:
BMKG: Peluruhan Gempa Lombok Berlangsung ...
Pendaki Asal Malaysia Jadi Korban Tewas Gempa Lombok
Masyarakat diminta tetap mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat dan disarankan agar mewaspadai gempa susulan yang energinya lebih kecil dari kejadian gempa bumi utama.
Ratusan gempa susulan mengguncang kawasan gempa Lombok Ahad lalu. BMKG mencatat terjadi 303 kali gempa susulan tapi magnitude-nya semakin kecil. Namun menurut PVMBG gempa susulan sudah terjadi sekitar 400 kali. Namun itu cenderung normal.
Simak: Jokowi Janjikan Rp 50 Juta kepada Korban Gempa ...