Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Relawan pendukung Anies Baswedan mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon presiden pada 2024.
Barisan pendukung Ganjar Pranowo lebih dulu mendeklarasikan jagoannya sebagai calon presiden.
Ketua partai politik juga bergerak dengan memanfaatkan pengurus dan kadernya di daerah.
JAKARTA — Barisan pendukung kandidat calon presiden 2024 terus bermunculan. Kemarin, relawan pendukung Anies Baswedan mendeklarasikan dukungannya kepada Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden pada 2024. Relawan itu dinamai Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jauh sebelum relawan ANIES terbentuk, organisasi pendukung kandidat calon presiden lainnya lebih dulu bermunculan. Sebut saja relawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, relawan Luhut Binsar Pandjaitan, dan relawan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara ketiga nama tersebut, organisasi pendukung Ganjar tercatat paling banyak. Hingga saat ini, ada empat organisasi relawan yang mendeklarasikan politikus PDI Perjuangan itu sebagai calon presiden. Keempatnya adalah Sahabat Ganjar, Ganjarist, Sekretaris Nasional Ganjar Indonesia, dan Jokowi Mania—relawan pendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019.
Di antara keempat relawan ini, Sahabat Ganjar lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar sebagai calon presiden. Organisasi relawan yang digagas pada 20 Juni 2021 itu mengklaim sudah membentuk kepengurusan di 34 provinsi serta di ratusan kabupaten dan kota.
Ketua Umum Sahabat Ganjar, Lenny Handayani (kanan), membacakan Deklarasi Serentak Sahabat Ganjar di Jakarta, 22 Agustus 2021. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Sekretaris Jenderal Sahabat Ganjar, Aluysius Jaka Saptana, mengatakan lembaganya tidak terafiliasi dengan partai politik. Bahkan Sahabat Ganjar sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan Ganjar. "Kami tidak terafiliasi dengan partai mana pun dan, yang saya tahu, dalam kepengurusan kami tidak ada orang dari partai," kata Aluysius kepada Tempo, kemarin.
Aluysius mengatakan Sahabat Ganjar berfokus mengkampanyekan hasil kerja Ganjar selama dua periode memimpin Jawa Tengah. Ia juga menepis anggapan bahwa organisasinya dibentuk untuk menuntun Ganjar menuju gelanggang pencalonan presiden pada 2024.
Aluysius mengatakan Sahabat Ganjar memiliki perwakilan di 150 tingkat dewan pimpinan cabang atau kabupaten. Lembaga mereka juga terbentuk di 17 negara.
Menurut Aluysius, Sahabat Ganjar telah melakukan berbagai aktivitas, di antaranya menggerakkan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di sejumlah provinsi, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali. Sahabat Ganjar juga menyurvei elektabilitas Ganjar pada pemilihan presiden 2024. Hasilnya, sekitar 63 persen dari total 2.000 responden memilih Ganjar sebagai presiden dalam pemilihan presiden mendatang.
Dua pekan lalu, pendukung Luhut Binsar Pandjaitan juga mendeklarasikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu sebagai calon presiden pada 2024. Relawan yang menamakan dirinya Sahabat LBP itu mengklaim Luhut layak menjadi calon presiden pada 2024.
Juru bicara Sahabat LBP, Sarjan Andesbaya, lewat keterangan tertulis di berbagai media, mengklaim mendukung Luhut karena kiprah Luhut selama tujuh tahun dalam pemerintahan Jokowi. “Dukungan ini dilakukan Sahabat LBP setelah melihat kiprah dan prestasi Luhut selama tujuh tahun mendampingi Presiden Jokowi,” kata Sarjan pada 10 Oktober lalu.
Sebelum deklarasi itu, beredar poster bertulisan "LBP for RI 1" di media sosial. Poster itu disertai ajakan untuk turut mendeklarasikan Luhut sebagai calon presiden.
Namun, juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan deklarasi dukungan itu sama sekali bukan berasal dari pihak Luhut. “Pak Luhut, seperti disampaikan dalam beberapa kali kesempatan wawancara, tidak mempunyai niat nyapres,” kata Jodi pada 7 Agustus lalu.
Deklarator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera, La Ode Basir (tengah) dan Dani Kusuma (kiri), menggelar konferensi pers di Jakarta, 20 Oktober 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Deklarasi teranyar dilakukan pendukung Anies Baswedan. Relawan ANIES mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 2024, kemarin.
Koordinator ANIES, La Ode Basir, mengatakan lembaganya telah mengkaji dan mendiskusikan berbagai capaian Anies selama memimpin Jakarta. Dari kajian itu, mereka menilai Anies berhasil memimpin Jakarta dan layak menjadi presiden. "Beberapa keberhasilan itu adalah masifnya pembangunan infrastruktur Ibu Kota pada masa kepemimpinan Anies," kata Basir.
Anggota ANIES, Dani Kusuma, mengatakan pendirian organisasi relawan tersebut bukan untuk menyaingi gerakan relawan kandidat calon presiden lainnya. "Menurut kami, sah-sah saja siapa pun mau mendeklarasikan calonnya,” kata Dani, kemarin.
Ia menyebutkan Anies tidak mengetahui deklarasi dukungan dari organisasinya tersebut. Aliansi juga tak pernah menjalin komunikasi dengan Anies.
Dani mengatakan Aliansi meminta Anies tetap fokus bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan Aliansi akan menyiapkan berbagai perangkat relawan pendukung Anies di semua provinsi.
“Gerakan ini bakal bisa dimanfaatkan Anies untuk maju sebagai calon presiden ketika sudah tidak menjadi gubernur,” ujar Dani.
Beberapa kandidat potensial calon presiden lainnya memilih menggerakkan mesin partai untuk mensosialisasi berbagai prestasi dan kerja-kerjanya. Kandidat itu, di antaranya, adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Para pengurus partai dan simpatisannya memasang baliho bergambar wajah mereka. Meski tidak disertai tulisan calon presiden, berbagai kalangan memaknai pemasangan baliho itu merupakan bagian dari persiapan menuju 2024.
Adapun Muhaimin Iskandar menyatakan siap maju sebagai calon presiden pada 2024. "Saya rasa itu sebagai tantangan. Saya siap," kata dia di Jawa Tengah, Ahad lalu.
Ia mengatakan kader PKB di seluruh daerah mendukung dirinya maju sebagai calon presiden 2024. Kendati begitu, Wakil Ketua DPR itu mengaku tak ingin tergesa-gesa bergerak. Ia mengatakan masih menunggu perkembangan peta politik. Selain itu, PKB akan menggalang koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon presiden 2024.
Terpisah, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan partainya ada kemungkinan bakal berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024. "Pasangan Muhaimin-Prabowo mungkin atau Prabowo-Muhaimin dapat saja terjadi. Yang penting dapat merebut hati rakyat dan menang menerima amanat," katanya.
AVIT HIDAYAT | ADAM PRIREZA | BUDIARTI UTAMI PUTRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo