Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sudah memiliki rencana setelah masa jabatannya di pemerintahan berakhir pada 20 Oktober 2019. Kata dia, meski pensiun dari pemerintahan dirinya masih bisa mengabdi di berbagai bidang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Tak Bisa Jadi Wapres Lagi, JK Diyakini Tetap Akan Dukung Jokowi
"Saya insya Allah aktif di pendidikan, perdamaian, dan juga mungkin berbicara di beberapa tempat mendorong dunia usaha dan perkembangannya," kata Jusuf Kalla dalam acara Kadin Talk di Menara Kadin, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jusuf Kalla mengatakan sesuatu yang dimulai selalu ada akhir. Begitu pun dengan masa jabatannya di pemerintahan. Menurut JK, setelah pensiun nanti, ia tidak akan menjadi pengusaha lagi. Pasalnya, dunia usaha saat ini sudah berbeda dengan zaman dulu.
"Orang seperti saya ini sudah tidak paham dunia usaha itu. Suatu perusahaan yang tidak untung tapi bisa nilainya naik terus. Bingung kita. Bahwa anda bilang rugi, tapi nilainya naik. Kalau zaman kita, kalau rugi ya pasti nilainya turun. Jadi terbalik ini," katanya.
JK mengaku angkat tangan jika dihadapkan dengan situasi dunia usaha saat ini. Sehingga, ia mengatakan sudah saatnya generasi muda yang mengambil alih. "Memang dunia ini sudah harus kita serahkan pada yang muda-muda, kita tidak lagi seperti itu."
JK pun teringat bahwa pada 2009 pernah ditanya hal serupa, mau ke mana setelah jabatannya selesai. Saat itu, JK menjadi Wakil Presiden pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Saat pemilihan presiden periode 2009-2014, Jusuf Kalla yang menjadi calon presiden ditanya hal serupa ketika debat. Ia menjawab akan pulang kampung ke Makassar. "Ternyata tidak pulang ke Makassar. Ditanya kenapa ndak pulang kampung? Saya sudah (menjadi) orang Indonesia penuh, jadi kampung saya seluruh Indonesia," katanya.