Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan terus berupaya menambah jumlah rumah sakit rujukan, ruang isolasi, dan ruang intensive care unit (ICU) untuk pasien Covid-19. Doni mengatakan ada 506 ruang isolasi dan 23 ruang ICU tambahan per 14 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sehingga total ruang isolasi per 21 September adalah 4.475 ruang isolasi dan 668 ruang ISU, untuk DKI saja," kata Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 22 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Doni mengatakan, untuk mengatasi angka tempat tidur ruang isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19 di Jakarta, Satgas mendorong sistem manajemen pasien. Pasien yang sudah dalam tahap pemulihan akan digeser dari ruang isolasi dan ICU untuk dirawat di Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Doni mengatakan saat ini tower 4 dan tower 5 Wisma Atlet telah mulai dioperasikan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala yang memerlukan perawatan. Ia mengatakan ada 1.546 ruang yang sudah digunakan di tower 5.
Menurut Doni, tower 4 yang sebelumnya digunakan untuk mengisolasi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari luar negeri juga akan digunakan untuk menampung pasien OTG.
Doni mengatakan Satgas bekerja sama dengan sejumlah kementerian/lembaga terus mendorong peningkatan kapasitas ruang isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19. Ia berujar Satgas juga mendorong pengaturan jam kerja untuk para tenaga kerja agar mereka cukup beristirahat.
Selain itu, Doni mengatakan pemerintah akan menyediakan alat pelindung diri (APD) terbaik untuk para tenaga kesehatan sehingga mereka tak terpapar ketika tengah menjalankan tugas. Di Jakarta, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah hotel untuk akomodasi para dokter dan perawat.
"Demikian juga di provinsi dengan jumlah kasus tertinggi saat ini," ujar dia.
Doni mengimbuhkan Satgas Penanganan Covid-19 juga memastikan dokter dan perawat mendapatkan tambahan gizi dan vitamin demi menjaga imunitas dan stamina mereka. Dokter-dokter yang memiliki komorbid pun didorong untuk tak menangani pasien secara langsung, tetapi melalui fasilitas telemedicine.
"Secara rutin para dokter dan perawat ini juga akan mendapatkan fasilitas tes swab dan PCR gratis, sehingga bisa diketahui kesehatan para dokter tersebut," ucap Doni.
BUDIARTI UTAMI PUTRI