SETIA kawan pada anjing mendorong Mark Beckloff dan Dan Dye mendirikan kedai KC K9 khusus untuk makanan hewan piaraan itu di Kansas City, Amerika Serikat. Kue-kue itu terbuat dari bahan roti tanpa zat pengawet. Selain itu, hasilnya tidak berbau seperti lazimnya makanan anjing. Biskuit itu dibuat berbentuk tulang, sosok iga panggang, piza keju mini, dan sebagainya. Sepintas tampak saru dengan buatan Denmark, dan menerbitkan liur juragan anjing. Harganya US$ 3,99 (sekitar Rp 8.000) untuk isi 0,5 kg. Juga tersedia kemasan 5 kg. Para pengunjung diharapkan selalu membawa piarannya agar mencocokkan menunya dengan jenis si anjing. Kedai makanan anjing ini juga mengundang gerutuan. "Para pemiara kucing bilang, kami melakukan diskriminasi terhadap mereka. Padahal tidak. Tapi, ya, kucing-kucing memang bawel," kata Beckloff, seperti dikutip koran The Wall Street Journal awal Desember silam. Selain yang rewel, ada juga yang salah engsel. Suatu hari masuk seorang nyonya ke kedai KC K9 itu. Ia memesan kue untuk Norma. "Anjing jenis apa Norma itu?" tanya Beckloff. "Norma bukan anjing," sahut si nyonya melotot. "Kawan Anda kalau begitu. Anjing jenis apa dia punya?" Beckloff lebih mengusut. Jawab sang nyonya, ketus, "Norma tak punya anjing." Untuk tidak memperuncing keadaan, Beckloff menanyakan untuk apa membeli kue buat anjing. Nyonya itu terkesiap. "Oh, no!" serunya. Tapi kemudian si nyonya menjelaskan, belum lama ini bersama kawannya ia belanja di kedai Beckloff. "Kue itu kami makan selagi menonton di bioskop. Sedap sekali. Jadi, kami ingin memesan lagi," katanya.Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini