Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Menariknya, pemerintah belakangan menetapkan hari tersebut sebagai hari libur nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari dari setkab.go.id, Presiden Jokowi merupakan orang di balik Hari Lahir Pancasila yang menjadi hari libur. Keputusan tersebut tertuang pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional,” demikian bunyi Keppres tersebut.
Asal-usul peringatan Hari Lahir Pancasila dapat dilacak hingga upaya perjuangan Indonesia dalam melawan kolonialisme.
Dilansir dari laman Universitas Airlangga, peringatan Hari Lahir Pancasila merujuk pada pidato Sukarno yang memaparkan lima sila Pancasila untuk pertama kali pada 1 Juni 1945. Pidato yang bertajuk Lahirnya Pancasila tersebut dibacakan pada Sidang BPUPKI 1 Juni 1945.
Penetapan dan peringatan Hari Lahir Pancasila sempat mendapat tentangan dari berbagai pihak. Nugroho Notosusanto, Kepala Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1974-1983, menentang penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
Nugroho menyatakan bahwa tanggal 1 Juni bukanlah Hari Lahir Pancasila sebagai landasan negara, melainkan Pancasila versi Sukarno. Nugroho bahkan mempersoalkan Hari Lahir Pancasila secara lebih jauh dengan mengkritisi beberapa sila dalam Pancasila versi Sukarno.
Menurut Nugroho, sila ke-2 yang berbunyi “Internasionalisme” mengandung semangat komunisme. "Dari kesemuanya itu tentulah kita sudah dapat mengerti di mana letak kerawanan 1 Juni itu," kata Nugroho seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 29 Agustus 1981.
BANGKIT ADHI WIGUNA