Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Seleksi Calon Taruna Akpol di NTT Dianggap Prioritaskan Orang Luar, Polda Membantah

Polda NTT membantah tidak memprioritaskan putra daerah dalam proses seleksi calon taruna dan taruni Akpol 2024.

8 Juli 2024 | 21.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kupang - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolsian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) Komisaris Besar Ariasandy membantah kurang memprioritaskan putra dan putri setempat dalam proses pendaftaran peserta dalam seleksi taruna-taruni Akademi Kepolisian atau Akpol 2024. Menurut Ariansandy, karena prosesnya bersifat terbuka, tidak mungkin ada yang ditutup-tutupi.

“Siapa saja boleh mendaftar, dan tidak ada yang ditutup-tutupi selama proses seleksi calon anggota Polri,” kata Aria di Kota Kupang, seperti dilansir Antara, Senin, 8 Juli 2024.

Hal tersebut ia kemukakan menanggapi viralnya proses rekruitmen catar Akpol 2024 di Polda NTT yang menyebut bahwa enam kuota reguler hanya ada beberapa putra daerah yang lolos. Adapun sisanya diambil dari provinsi lain.

Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan itu menuturkan bahwa dari tiga kuota reguler itu terdapat tiga peserta yang lahir dan besar di NTT dan dinyatakan lolos ke pusat.

“Lalu ada dua orang yang sejak SD sudah tinggal di NTT, sehingga tidak benar jika dikatakan bahwa kurang prioritaskan putra dan putri NTT,” ujar Aria.

Dalam proses perekrutan, katanya, pengawasan dilakukan secara ketat tidak hanya dari internal Polda NTT melainkan juga dari pihak eksternal, mulai dari jurnalis, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpsi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, LLDikti, serta Bidang Meteorolog.

Bahkan, kata dia, setelah ujian selesai hasil ujian langsung diumumkan saat peserta ujian keluar dari ruangan ujian, sehingga setiap peserta bisa mengetahui hasil ujian masing-masing.

Hal ini dilakukan agar jika ada yang tidak puas dengan hasil ujiannya bisa langsung mengajukan protes di lokasi ujian kepada panitia.

Ariasandy juga menambahkan bahwa ujian dilaksanakan sistem CAT (computer assisted test) menggunakan fasilitas laboratorium komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang.

Ujian psikologi dan akademik dilakukan menggunakan sistem CAT menggunakan fasilitas lab komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang.

Menurut dia, dalam proses penerimaan taruna Akpol beserta mekanismenya sudah sesuai dengan aturan yang ada. Tidak ada yang bisa melakukan intervensi atau mempengaruhi hasil yang ada.

Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT Ajun Komisaris Besar Sajimin menuturkan  seleksi taruna Akpol tahun ini diikuti oleh 86 peserta, terdiri dari 70 pria dan enam wanita.

Setelah berbagai tahapan seleksi yang dimulai dari pemeriksaan administrasi hingga supervisi dari Mabes Polri, hanya 20 peserta yang berhasil melanjutkan ke tahap akhir, dengan rincian 17 pria dan 3 wanita.

Mabes Polri memberikan alokasi kuota sebanyak 11 orang untuk Polda NTT, yang terbagi menjadi lima orang dari kuota Mabes Polri dan enam orang dari kuota reguler.

Pilihan Editor: Penerimaan Polri 2024 untuk Akpol, Bintara dan Tamtama Dibuka, Simak Syaratnya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus