Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan pihaknya akan mempersiapkan 292 puskesmas pembantu untuk mendukung program Cek Kesehatan Gratis. Saat ini, baru ada 44 puskesmas tingkat kecamatan di Jakarta yang melayani program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sampaikan bahwa kami punya 292 puskesmas pembantu dan juga klinik. Nantinya kami siap untuk menyukseskan pelaksanaan (cek kesehatan gratis) di DKI," kata Teguh saat meninjau hari pertama program tersebut di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin, 10 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada pelaksanaan hari pertama di Puskesmas Pulogadung, panitia menyediakan kuota untuk 30 pasien. Dari pantauan Tempo pada pukul 10.00 pasien sudah memadati area puskesmas.
Sebagian pasien yang awalnya datang bukan untuk program cek kesehatan gratis juga tampak antusias. Salah satunya Mustofa yang datang untuk mencari surat rujukan perawatan. Ia ikut mengunduh aplikasi Satu Sehat di lokasi.
Meski terlihat bingung, ia aktif bertanya kepada petugas tentang tata cara membuat akun di aplikasi dari Kementerian Kesehatan tersebut. "Saya belum bisa ikut sekarang. Ulang tahun baru April nanti," kata lelaki berusia 72 tahun asal Kampung Ambon tersebut.
Hingga sekitar pukul 11.00 siang, baru ada 20 pendaftar. Teguh optimistis perlahan peserta akan terus bertambah mengingat ini baru pelaksanaan hari pertama.
Menurut Teguh, penambahan unit-unit puskesmas pembantu di Jakarta untuk Cek Kesehatan Gratis baru akan dilakukan setelah animo masyarakat meningkat. "Andai kata nanti seiring dengan waktu juga semakin banyak, kami siap untuk menambahkan yang 292 puskesmas pembantu," kata dia.
Salah satu hal yang masih perlu terus dilakukan, kata Teguh, adalah proses sosialiasi ke masyarakat. Pada hari pertama, ia menjumpai sejumlah peserta yang belum memiliki akun di aplikasi Satu Sehat.
Teguh mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah memastikan kesiapan sumber daya manusia untuk mendukung pemeriksaan kesehatan gratis. Selain itu, ia ingin menyatakan sarana prasarana pendukung telah disiapkan.
Menurut dia, Jakarta perlu menjadi barometer dalam pelaksanaan program cek kesehatan gratis. “Dan kami harapkan juga bisa menjadi role model karena puskesmas kami sudah integrasi juga dengan layanan primer," ujar dia.
Selain itu, Pemprov Jakarta telah mendapatkan pendampingan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. Sehingga, kata Teguh, persiapan program Cek Kesehatan Gratis bisa dimulai dengan baik.
Ketentuan cek kesehatan gratis
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun, pelaksanaan PKG atau medical check-up (MCU) yang tidak dipungut biaya dibedakan atas kelompok usianya, yaitu bayi baru lahir (usia 2 tahun), balita dan anak prasekolah (usia 1-6 tahun), dewasa (usia 18-59 tahun), serta lansia (mulai usia 60 tahun).
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025, berikut ketentuan mengikuti program PKG Hari Ulang Tahun:
- Mengunduh dan mendaftar di aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM).
- Bagi bayi baru lahir didaftarkan oleh petugas kesehatan melalui situs web Aplikasi Sehat Indonesiaku (Asik).
- Mendaftarkan atau mengaktifkan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
- Mengisi kuesioner skrining secara mandiri pada H-7 ulang tahun.
- Peserta berusia 40 tahun ke atas disarankan untuk berpuasa sejak 8-10 jam sebelum PKG, dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman selain air putih.
- Peserta lanjut usia (lansia) disarankan datang dengan pendamping.
- Masyarakat dapat berkunjung ke FKTP maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun (H+30).
- Saat berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama atau FKTP, masyarakat harus membawa identitas diri, seperti kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), kartu identitas anak (KIA), atau kartu keluarga (KK); buku kesehatan ibu dan anak (KIA) bagi balita dan anak prasekolah; tiket pemeriksaan di aplikasi SATUSEHAT Mobile atau WhatsApp; serta hasil pengisian formulir kuesioner skrining mandiri.
Sementara itu, bagi masyarakat yang belum mendaftar atau tidak memperoleh pemberitahuan mengenai program cek kesehatan gratis ulang tahun dapat mendatangi langsung FKTP dengan membawa:
- Identitas diri (e-KTP, KIA, atau KK).
- Ponsel pintar (smartphone) untuk mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile.
- Mengisi kuesioner mandiri menggunakan tautan (link) atau kode QR yang disediakan di FKTP.
- Masyarakat yang tidak mempunyai ponsel akan dibantu petugas di FKTP untuk mengisi data pasien melalui situs web ASIK dan tautan atau kode QR untuk pengisian kuesioner mandiri.
- Masyarakat yang tidak mempunyai kartu identitas diri akan dibantu petugas di FKTP untuk mengisi data pasien melalui situs web ASIK dan tautan atau kode QR untuk pengisian kuesioner mandiri.