Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, berharap dengan terpilihnya Setyo Budiyanto sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2024-2029 dapat membawa lembaga antirasuah menjadi lebih baik. Dia berharap agar KPK di bawah kepemimpinan Setyo tak mengulangi kesalahan yang dilakukan pimpinan periode sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ya, mudah-mudahan saja dia tidak mengulangi lagi apa yang sudah dilakukan oleh pimpinan KPK terdahulu," kata Nasir di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasir juga menyinggung perihal pelanggaran etika yang dilakukan oleh beberapa pimpinan KPK. "Karena kemarin itu ada tiga pimpinan KPK yang diduga melanggar etik, yang satu mengundurkan diri," kata dia.
Nasir menekankan pentingnya penerapan prinsip kolektif-kolegial dalam kepemimpinan KPK. Dengan demikian, kata dia, tak ada yang kedudukannya lebih tinggi atau lebih rendah.
"Sehingga kemudian tidak ada yang kurang dan lebih, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah," kata Nasir.
Menurut Nasir, sinergi antara pimpinan KPK krusial untuk menjaga harmoni di internal lembaga. Selain itu, penting membangun sinergi yang baik dengan dewan pengawas atau dewas KPK.
Nasir juga berharap tidak ada lagi dinamika antara pimpinan KPK dan dewas KPK, termasuk salah satunya tindakan saling melaporkan. "Sehingga tidak ada lagi saling melaporkan antara komisioner KPK dan dewas, begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Sebelumnya, Setyo Budiyanto terpilih menjadi Ketua KPK masa jabatan 2024-2029 usai memperoleh suara terbanyak dalam voting oleh Komisi III DPR. Dia mendapatkan suara 46 suara dan 45 di antaranya memilih Setyo sebagai ketua.
Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.