Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Siaga kiamat di malaysia

Sejumlah orang di negara bagian selangor dan kuala lumpur, sibuk membuat perahu besar ala bahtera nabi nuh. sebelumnya melihat ada tulisan di langit yang diartikan sbg tanda bakal datang kiamat.

14 November 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA model siaga menyambut kiamat di Malaysia. Yaitu, sibuk membuat perahu besar di Negara Bagian Selangor. Ini dilakukan setelah pada suatu malam bulan Juli silam, sekitar 200 siswa dan guru Sekolah Menengah Atas (Agama) Hishamuddin di Klang melihat ada tulisan la ila ha illallah Muhammad rasulullah di langit. Itu kemudian luas disebut-sebut sebagai tanda bakal datangnya kiamat. Televisi swasta Malaysia, TV3, Ahad pagi 19 Oktober lalu, pada acara Sekapur Sirih, mewawancarai kepala asisten direktur Pusat Islam, Che Mat Che Ali. "Penyelidikan Pusat Islam belum tuntas tentang 26 objek, termasuk kalimat syahadat yang muncul di langit itu," kata Che Mat. Namun apa yang dilihat para saksi mata tersebut disahkan oleh Jabatan Agama Islam Selangor. Yang mereka lihat itu adalah benda seperti layar putih di langit, dan di tengahnya ada tulisan dan gambar yang disorot dengan lampu merah. "Padahal malam itu langit gelap pekat tanpa bulan dan bintang," tulis Dr. Jariah Abdullah dalam laporannya yang difotokopi dan disebarluaskan. Selain tulisan dua kalimah syahadat, menurut Jariah, ada pula gambar berbentuk janin, mayat dikafan, lidah terpotong-potong, api membakar rambut wanita, kalajengking, ular, manusia berkepala anjing, dan sejumlah gambar seram lainnya. "Ini bukan gambar yang direka untuk menakut-nakuti manusia," komentar Mufti Selangor, Datuk Ishak Baharom. Keyakinannya itu berdasarkan kesaksian bukan hanya 200 siswa dan guru tadi, tapi dua minggu berturut-turut hal yang sama juga dilihat oleh guru dan pelajar Balai Da'wah Islam, Jeram, serta siswa dan guru Sekolah Menengah Agama Sungai Manggis, Kuala Langat -- semuanya di negara bagian Selangor. "Karena yang menyaksikan lebih 200 pasang mata, bukan seorang dua, tak mungkin mereka bohong," kata Datuk Ishak. Tapi dalam pada itu seorang da'i di Pusat Islam Kuala Lumpur, yang tak bersedia disebut namanya, kurang sepakat. Ia syak kejadian itu adalah kreasi tangan jail yang piawai memainkan teknologi canggih semisal sinar laser. Lain lagi tanggapan Prof Mohammad Mokhtar Shafie, dosen Ilmu Wahyu di Universitas Malaya. Dalam acara Sekapur Sirih TV3 ia bilang, kalau ada yang mengaitkan dengan tanda-tanda kiamat, itu berarti ada sisi positifnya, yakni orang makin dekat dengan agama. "Tapi bila penafsiran itu meleset, maka seluruh umat Islam akan memikul beban malu karena bodoh," ujarnya, seperti dilaporkan Ahmad Latif dari TEMPO. Siapa pula yang mau disebut bodoh? Mungkin itu sebabnya, beberapa hari setelah sang objek aneh di langit, di Negara Bagian Selangor dan Kuala Lumpur terjadi kegiatan sejumlah orang secara ultrarahasia. Mereka mengumpulkan dana untuk membuat kapal raksasa yang dibayangkan mirip bahtera Nabi Nuh. Penduduk di sekitar Kampung Jawa, dicukai 50 hingga 100 ringgit per orang. Menurut Che Mat Che Ali, sebuah perahu sudah rampung, dan dua lagi masih digarap di tempat rahasia. "Menurut mereka, kapal itu akan digunakan jika kelak banjir besar melanda Klang (kota pelabuhan di Selangor) menjelang kiamat," tutur Mufti Selangor. Tak dijelaskannya bagaimana jika bukan banjir yang datang, tapi bumi pecah berkeping. Astaghfirullah. Karena kegiatan mereka serba rahasia, ada yang curiga: jangan-jangan dana menyambut kiamat itu telanjur kiamat masuk kocek pencipta mainan di langit tadi. Sebelum terlambat, gerak-gerik pengumpul dana bahtera Nuh itu kini dikuntit petugas penyelidik Pusat Islam, sebuah lembaga tertinggi agama di Malaysia. Ed Zoelverdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus