Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Singgung Pernyataan Mahfud Md soal Indonesia Emas 2045, Zulhas: Jangan Putus Harapan, Apalagi Mengejek

Zulhas menyinggung ucapan mantan calon wakil presiden Mahfud Md soal peluang Indonesia Emas 2045.

29 Juni 2024 | 14.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN, Zulkfili Hasan alias Zulhas menyinggung pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sekaligus calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md soal peluang Indonesia Emas 2045. Pernyataan Mahfud itu disampaikan saat memberikan kuliah di Sekolah Hukum PDI Perjuangan pada 14 Juni 2024 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya baca kemarin, ada yang belum dilantik (Prabowo-Gibran), ada (pemimpin) mengatakan enggak mungkin kita menjadi negara maju, jembatannya sudah putus," kata Zulhas saat membuka Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PAN ke-4 di Kantor DPP PAN, Jakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, sebagai pemimpin dan tokoh negara seharusnya menyampaikan hal-hal yang membangun rasa optimisme. Sebab, Zulhas menilai salah satu kunci supaya Indonesia bisa mencapai cita-cita menjadi negara maju di 2045 ialah persatuan.

Zulhas mengatakan, meski berstatus sebagai lawan di politik, semestinya tidak saling mengejek. Dia mengajak semua pihak agar bersatu untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.

Ia mewanti-wanti kepada para tokoh dan pemimpin bangsa untuk tidak saling mencela program dan gagasan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Dia mengungkapkan, semestinya tokoh bangsa itu turut membantu menyampaikan gagasan dan ide untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Kalau tidak bisa, ya bantu doa. Kalau tidak bisa bantu doa, jangan memutuskan harapan," ucapnya.

Sebelumnya, Mahfud Md menyinggung novel Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole saat membahas visi Indonesia Emas 2045. Mahfud menuturkan bahwa novel itu bercerita kondisi dunia yang telah dikuasai oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dalam novel itu, sambung Mahfud, Indonesia sudah tidak ada pada 2030.

"Orang ribut ketika dulu diungkapkan sebagai bahan kampanye 2019. Apa betul? Masa tahun 2030 mau bubar? Itu semua omong kosong," kata Mahfud di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juni 2024.

Mahfud menyebut bahwa impian ihwal Indonesia Emas akan tercapai pada 2045 telah diprediksi berdasarkan hasil riset berbagai lembaga. Meski demikian, jelas Mahfud, Indonesia Emas hanya dapat tercapai apabila sepanjang perjalanan menuju 2045 pemerintah memerhatikan keadilan dan kemakmuran.

"Kalau keadilan dan kemakmuran tidak ada, jangan-jangan nanti tidak sampai 2045 seperti kata buku Ghost Fleet," ujarnya.

Lebih lanjut, guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) itu turut berharap agar ramalan yang tertuang dalam novel yang dirilis tahun 2015 tersebut tidak benar-benar terjadi. Pesan itu Mahfud sampaikan kepada para calon legislatif PDIP terpilih yang menjadi peserta kuliah.

"Tugas saudara sekarang sebagai wakil rakyat adalah menjaga agar 2030 tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan itu hanya ada dalam sebuah novel," tuturnya.

SAVERO ARISTIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus