Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi dua menteri yang paling disukai oleh masyarakat. Hal ini terungkap dari hasil survei Indikator Politik Indonesia soal kepuasan masyarakat terhadap para menteri di Kabinet Merah Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada 11,4 persen masyarakat yang menyebut Sri Mulyani sebagai menteri dengan kinerja paling bagus,” ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei yang dilakukan secara daring, Senin, 27 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam survei terbuka yang dilakukan tanpa memberikan daftar nama menteri, Sri Mulyani menduduki peringkat pertama sebagai menteri yang dinilai memiliki kinerja paling baik. Ia disusul oleh Erick Thohir yang dipilih oleh 11,2 persen responden sebagai menteri terbaik Prabowo.
Hasil tersebut tidak berbeda jauh ketika survei dilakukan tertutup dengan menyediakan daftar nama menteri untuk dipilih. Bila menggunakan metode tersebut, Erick Thohir memimpin klasemen sebagai menteri terbaik Prabowo, yang disusul Sri Mulyani di posisi kedua.
“Peringkat pertama dan kedua ya (tetap) antara pak Erick dan Sri Mulyani,” ujar Burhanuddin.
Nama-nama lain yang turut dinilai baik oleh publik adalah Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Agama Nasarudin Umar, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.
Burhanuddin menilai, munculnya nama-nama tersebut erat kaitannya dengan popularitas para menteri di mata masyarakat. Menteri-menteri yang telah menjadi top of mind masyarakat, kata Burhanuddin, cenderung mendapatkan penilaian yang lebih bagus dibandingkan menteri yang belum dikenal oleh masyarakat.
“Penilaian kinerja paling baik sangat dipengaruhi oleh awareness responden terhadap nama-nama menteri yang ada di kepala mereka,” kata dia.
Burhanuddin sendiri juga menjelaskan, temuannya ini merupakan hasil dari survei opini publik secara keseluruhan tanpa memandang tingkat pendidikan atau keahlian mereka untuk melakukan penilaian. Sehingga metode ini akan memberikan hasil yang berbeda dengan metode survei opini ahli atau expert judgement.
“(Survei) ini potret opini publik. Silakan kalau mau melengkapi dari kalangan ahli, NGO, jurnalis untuk memberikan penilaian atas kinerja pemerintah,” terang Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada 16 - 21 Januari 2025 dengan menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling terhadap 1.220 responden. Survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sebelumnya Center of Economic and Law Studies atau Celios mengeluarkan Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran yang menilai para menteri berbasis expert judgment atau penilaian ahli. Panel juri terdiri dari 95 jurnalis dari 44 lembaga pers di Indonesia. Pembantu presiden dengan skor tertinggi atau kinerja terbaik menurut evaluasi Celios adalah Menteri Agama Nasaruddin Umar yang memperoleh nilai mendekati 100.