Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan popularitas Ridwan Kamil kalah dari ulama Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan sejumlah figur lainnya. SMRC menyatakan popularitas Aa Gym sebesar 95 persen, disusul Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar 93 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ridwan Kamil baru dikenal 77 persen, masih kalah dikenal dibanding Desy Ratnasari dan Dede Yusuf, keduanya 87 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 November 2017.
Baca: SMRC: Ridwan Kamil Berpeluang Besar Menang Pilgub Jabar 2018
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati belum banyak dikenal, lanjut Djayadi, tingkat disukai (likeability) Ridwan Kamil, memperoleh angka tertinggi yakni 92 persen. Deddy Mizwar dan Aa Gym disukai sebanyak 88 persen, sedangkan Desy Ratnasari disukai sebanyak 83 persen. Figur lain yang juga unggul dalam popularitas dan disukai adalah Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi. Popularitas Dede Yusuf mencapai 87 persen dan disukai mencapai 90 persen.
Djayadi mengatakan popularitas yang masih rendah ini merupakan tantangan bagi Ridwan Kamil yang maju pemilihan gubernur Jawa Barat (pilgub Jabar 2018). Jika Ridwan Kamil mampu menaikkan popularitas, diperkirakan elektabilitasnya juga akan meningkat.
"Ridwan Kamil memiliki peluang menambah dukungan lebih besar dengan hanya meningkatkan popularitasnya," ujar Djayadi.
Baca juga: Pilgub Jabar 2018, SMRC: Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi
Peluang yang sama, lanjut Djayadi, juga dimiliki Dedi Mulyadi. Jika angka popularitasnya bertambah, elektabilitasnya juga berpeluang meningkat. Namun sebaliknya, prediksi ini tak berlaku bagi figur yang telah populer seperti Aa Gym dan Deddy Mizwar.
"Kalau Aa Gym dan Deddy Mizwar itu sudah mentok, popularitasnya sudah tinggi," kata Djayadi.
Survei ini dilakukan terhadap 820 responden di Jawa Barat pada 27 September hingga 3 Oktober 2017. Metode yang digunakan yakni multi-stage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.