Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Tak Setuju dengan SLB, Dosen UGM Nilai Semua Sekolah Seharusnya Inklusif

Dosen akuntansi UGM, Wuri Handayani, mengatakan pendidikan yang inklusif seharusnya menunjang agar para siswa bisa belajar di lingkungan yang sama.

5 Desember 2024 | 17.24 WIB

(Dari kiri) Manajer Program Senior British Council Buyung Sudrajat, Ketua Tim Disabilitas Kedutaan Besar Inggris Felicity Le Quesne, Country Director Indonesia British Council Summer Xia, dosen akuntansi Universitas Gadjah Mada Wuri Handayani, pendiri Tab Space Imaniar Rizki, dan Koordinator Media Sosial Yayasan Pohon Sagoe Sanro Jovan Latarissa di Energy Building, Sudirman, Jakarta, 5 Desember 2024. Tempo/Anastasya Lavenia
Perbesar
(Dari kiri) Manajer Program Senior British Council Buyung Sudrajat, Ketua Tim Disabilitas Kedutaan Besar Inggris Felicity Le Quesne, Country Director Indonesia British Council Summer Xia, dosen akuntansi Universitas Gadjah Mada Wuri Handayani, pendiri Tab Space Imaniar Rizki, dan Koordinator Media Sosial Yayasan Pohon Sagoe Sanro Jovan Latarissa di Energy Building, Sudirman, Jakarta, 5 Desember 2024. Tempo/Anastasya Lavenia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen akuntansi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wuri Handayani, menilai pemerintah Indonesia seharusnya meninggalkan konsep sekolah luar biasa (SLB) yang memisahkan siswa penyandang disabilitas dengan non-disabilitas. Sebab, menurut Wuri, pendidikan yang inklusif seharusnya menunjang agar para siswa bisa belajar di lingkungan yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Justru seharusnya mulai dari SD sampai SMA tidak ada lagi sekolah luar biasa yang memisahkan (disabilitas dengan non-disabilitas), seharusnya semua sekolah itu inklusif,” kata Wuri ketika ditemui wartawan dalam acara ‘Breaking Barriers’ yang diadakan British Council di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Kamis, 5 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wuri tidak menampik bila siswa penyandang disabilitas memiliki kebutuhan khusus yang mungkin tidak bisa terpenuhi di sekolah umum. Tapi, kata dia, sekolah yang inklusif seharusnya bisa mengakomodasi setiap kebutuhan siswanya, terlepas dari kondisi yang mereka miliki.

Dia pun mencontohkan pendidikan di Inggris yang tidak secara khusus menyediakan sekolah bagi penyandang disabilitas. “Jadi semua anak dengan kebutuhan apa pun sekolah di tempat yang sama,” ujar Wuri.

Wuri sendiri tengah berupaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif di tempatnya mengajar, dengan mengembangkan Unit Layanan Disabilitas. ULD, kata Wuri, bertujuan untuk memberikan layanan, pendampingan, dan fasilitas bagi mahasiswa dan civitas akademika penyandang disabilitas.

Dia pun menekankan bahwa setiap penyandang disabilitas memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Namun, menurut dia, memfasilitasi mereka bukanlah hal yang rumit. Salah satu contohnya, ULD memiliki program ‘buddy system’ yang mendorong interaksi antara mahasiswa penyandang disabilitas dengan non-disabilitas.

“Contohnya kayak mahasiswa neurodiverse itu hanya ingin ditemani saja, jadi mereka datang ke cafe untuk belajar bersama,” kata Wuri.

Gagasan untuk mengembangkan ULD datang dari pengalaman pribadi Wuri ketika menempuh pendidikan di Inggris. Dia mendapati perlakuan bagi penyandang disabilitas di sana berbeda dengan yang dia alami di Indonesia.

“Justru mereka (universitas) responsif dengan memberikan list apa saja yang diperlukan untuk memperlancar studi saya, baik secara akademik maupun non-akademik,” ungkap dia.

Pada peringatan Hari Disabilitas International 2024, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan pemerintah telah mendorong penyelenggaraan pendidikan khusus baik yang dilaksanakan secara segregasi maupun secara inklusif.

“Saya mengimbau kita semua untuk bersama-sama membawa semangat inklusivitas mulai dari ruang pendidikan hingga ke dalam hubungan bermasyarakat,” kata Mu`ti pada Selasa, 3 Desember 2024, dikutip dari keterangan resmi.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus