Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM

Anggito Abimanyu saat ini menjabat Wamenkeu dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, baru saja dikukuhkan sebagai guru besar UGM.

5 Februari 2025 | 19.33 WIB

Wakil Menteri Keuangan RI Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balai Senat UGM, Sleman, DIY, 4 Februari 2025. ANTARA/HO-UGM
Perbesar
Wakil Menteri Keuangan RI Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balai Senat UGM, Sleman, DIY, 4 Februari 2025. ANTARA/HO-UGM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI, Prof Anggito Abimanyu, resmi dikukuhkan sebagai guru besar di Bidang Ekonomi pada Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Ekonomi Syariah sebagai Bentuk Kepatuhan, Cara Hidup, dan Aktivitas Bisnis yang Membawa Manfaat, Anggito mengulas perjalanan intelektualnya dalam menggali dan memahami nilai-nilai serta manfaat ekonomi syariah di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ekonomi Syariah adalah cabang ilmu ekonomi yang mengikuti hukum atau prinsip syariah Islam. Para pengikut ekonomi syariah menjalankannya dengan alasan kepatuhan atau kewajiban agama Islam, seperti halal, maslahat dan tidak riba. Ada lagi yang beranggapan ekonomi syariah adalah cara hidup berbagi, bersih dan sehat,” ujarnya

Pada bagian lain pidatonya, Anggito menyatakan bahwa ia tidak lagi memandang ekonomi syariah sekadar sebagai sistem alternatif atau pelengkap bagi ekonomi konvensional. Ia menemukan perspektif baru, yaitu melihat ekonomi syariah sebagai wujud kepatuhan dan ketundukan terhadap ajaran agama serta wahyu yang diturunkan bagi umat manusia.

Menurutnya, esensi ekonomi syariah terletak pada nilai-nilai kepatuhan, pola hidup, dan manfaat yang menjadi bagian integral dari ajaran Islam. Hal ini diwujudkan melalui praktik transaksi halal yang menjunjung tinggi prinsip kejujuran tanpa toleransi terhadap unsur gharar (ketidakjelasan transaksi), maysir (spekulasi), dan tidak mengandung riba (usury). 

“Tidak hanya halal, tetapi juga thayibbah sebagai bagian dari perilaku atau cara hidup berkonsumsi yang baik dan sehat,” kata dia.

Profil Anggito Abimanyu

Anggito Abimanyu adalah seorang dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Lahir di Bogor pada 19 Februari 1963, Anggito dikenal sebagai sosok yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap berbagai aspek ekonomi. Minat ini mendorongnya untuk menempuh studi di Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.

Pada 1985, ia meraih gelar sarjana ekonomi dari FEB UGM. Setelah itu, Anggito melanjutkan pendidikan magister di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, yang memperluas wawasannya di bidang ekonomi, khususnya terkait keuangan dan kebijakan publik. Di universitas yang sama, ia juga berhasil menyelesaikan program doktoralnya (Ph.D.) dan kemudian dikenal luas sebagai seorang ekonom.

Dilansir dari laman resmi Alumni UGM, usai menyelesaikan studi, Anggito kembali ke Indonesia untuk mengabdi sebagai dosen di FEB UGM. Selain mengajar, ia juga aktif berkarier di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), di mana pada 2005–2010 ia menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Pada Juni 2012, Anggito diangkat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Kementerian Agama, berkat reputasinya yang dipercaya mampu melakukan reformasi di sektor yang sempat menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selanjutnya, pada 2015–2017, ia menduduki posisi Komisaris di Bank BRI Syariah, berkontribusi dalam pengembangan perbankan syariah di tengah persaingan industri perbankan konvensional. Keberhasilannya di bidang ekonomi syariah membuatnya dipercaya untuk memimpin Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada periode 2017–2022.

Setelah masa jabatannya di BPKH berakhir, Anggito kembali menekuni dunia akademik di UGM. Kiprahnya yang menonjol di sektor keuangan publik menjadikannya salah satu ekonom UGM yang berpengaruh di Indonesia. Pada tahun 2022, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis di Sekolah Vokasi UGM.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus