Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo panen guru besar di penghujung tahun 2024 ini. Selama satu pekan ke depan, Senin-Jumat, 16-20 Desember 2024, perguruan tinggi itu akan mengukuhkan sebanyak 29 guru besar dari sembilan fakultas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Senat Akademik UNS, Mohammad Jamin mengemukakan pengukuhan 29 guru besar itu merupakan yang terbanyak dan baru kali pertama terjadi di perguruan tinggi tersebut. Ia menyebut keberadaan guru besar merupakan sumber daya luar biasa yang diharapkan dapat mendongkrak prestasi UNS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Harapan kami dengan pengukuhan 29 guru besar ini mampu mendongkrak prestasi UNS dalam segala bidang baik sains, teknologi, maupun digital," ujar Jamin saat konferensi pers pengukuhan 29 guru besar UNS di kampus itu, Jumat, 13 Desember 2024.
Ia mengatakan dengan bertambahnya 29 guru besar ini diharapkan mampu memperbanyak jumlah karya ilmiah berstandar Scopus. Artinya, kualitas riset yang dihasilkan sudah pada level internasional.
"Kami mendorong para guru besar untuk terus meningkatkan tidak hanya kuantitas, namun juga kualitas riset dalam bentuk jurnal internasional," kata dia.
Lebih lanjut, penambahan 29 guru besar ini diharapkan mampu memperbanyak jumlah karya ilmiah dengan standar Scopus. Artinya kualitas riset yang dihasilkan sudah pada level internasional.
Ia pun mendorong para guru besar UNS untuk terus meningkatkan tidak hanya dari kuantitas, melainkan juga kualitas riset dalam bentuk jurnal internasional. Guna mendorong kualitas riset, pihaknya memberikan pendanaan untuk guru besar.
"Kami juga memberikan penghargaan bagi fakultas yang indeks sitasinya tinggi. Termasuk bagi dosen yang indeks scopusnya tinggi akan kami beri penghargaan,” kata dia.
Ia menambahkan, secara individual para guru besar itu tentunya akan memiliki komitmen untuk bisa meningkatkan prestasi. Sebab seorang guru besar itu dituntut tanggung jawab untuk menghasilkan minimal 1 karya publikasi setiap semester.
"Kalau mereka tidak mampu melakukan itu, maka berpotensi akan dihentikan tunjangan kehormatannya. Sehingga dengan ini diharapkan akan menjadi pemicu mereka untuk terus berkarya," tutur dia.
Ia menambahkan, pengukuhan guru besar dalam jumlah banyak juga akan berlangsung lagi awal tahun depan. Bahkan diprediksikan jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan kali ini.
"Kabar baiknya adalah kami akan menghadapi gelombang pekan pengukuhan guru besar kedua dalam jumlah yang juga banyak. Kemungkinan akan dilaksanakan di bulan Januari mungkin akhir Januari 2025," katanya.
Untuk gelombang kedua tersebut, ia menyebutkan saat ini saja sudah ada 26 guru besar atau profesor yang sudah mengantre untuk dikukuhkan. Namun, diperkirakan jumlah yang akan dikukuhkan pada Januari mendatang bisa lebih dari itu.
“Karena saat ini yang sedang berproses ada 38 orang, dan sekarang sudah 26 orang yang SK-nya sudah turun. Harapannya akan bertambah lagi di atas 30, minimal 35 orang lah,” kata dia.