Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon dikenal sebagai seorang yang gemar mengoleksi barang seni budaya. Ia mengoleksi keris yang selama ini disimpan dalam galeri pribadinya, Fadli Zon Library.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya gemar mengoleksi keris dan wayang karena terdorong rasa mencintai, merawat, melestarikan budaya supaya tidak punah dan hilang," kata Fadli Zon, Ahad, 1 Desember 2024.
Fadli Zon Boyong Koleksi Keris ke IHC Festival 2024
Fadli pun turut memboyong koleksi keris dan wayangnya saat pameran Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 yang digelar 23 November hingga 10 Desember di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Setidaknya ada sekitar 20 keris milik Fadli Zon yang dipamerkan, mulai dari keris pusaka hingga keris bergaya kontemporer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa keris pusaka itu di antaranya seperti Keris Madura abad XV-XVII, Keris Madura Sepuh abad XIV-XV, Keris Minangkabau Majapahit XIV-XV, dan Keris Minangkabau Bangkinang Abad XIV-XV. Ada pula keris Bugis dan keris Palembang.
Salah satu keris koleksi Fadli Zon yang dipamerkan adalah keris Indonesia yang dipulangkan dari Belanda pada 2016. Atas jasa Raden Oesman, Keris Madura itu diselamatkan dari kolektor Belanda dan kini menjadi koleksi Fadli Zon Library.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat membuka pameran Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di Benteng Vredeburg Yogyakarta, 23 November 2024. Foto: TEMPO/Pribadi Wicaksono
Koleksi Kerisnya Capai Puluhan Ribu
Fadli mengaku sudah bertahun-tahun mengoleksi keris. Bahkan, keris yang dimilikinya, disebut pernah mencapai puluhan ribu.
“Keris ini menurut saya budaya adi luhung yang sangat lengkap dan bernilai tinggi," kata Fadli. Pencapaian artistiknyanya juga sangat luar biasa, bisa memadukan antara besi, baja, meteorit, nikel dan silver.
"Keris itu menurut saya perpaduan dari berbagai seni. Seni tempa, ukir pamor, dan juga dari segi fisik, ini prosesnya membutuhkan keterampilan khusus,” kata mantan anggota DPR RI itu menambahkan.
Fadli menuturkan, keunikan bentuk keris karena setiap daerah mempunyai ciri khas tertentu. Di setiap keris, di dalamnya juga ada nilai-nilai filosofi sejarah. Bahkan ada keris yang diturunkan secara turun temurun.
Tak hanya keris, koleksi Fadli Zon Library yang dikurasi untuk dipamerkan juga ada bermacam-macam jenis wayang hingga perangkatnya. Dari Wayang Suket, Wayang Klithik/Krucil, Wayang Wacinwa, Wayang Potehi, Wayang Golek, Wayang Bali, Blencong, Gunungan Wayang, hingga Wayang Potret yang merupakan produk akulturasi budaya.
“Wayang potret itu seperti tokoh-tokoh sekarang. Misalnya wayang yang mirip dengan Pak Prabowo, Pak Jokowi, Nelson Mandela," kata Fadli, "Ini merupakan bentuk kreativitas, bahwa melalui wayang kita bisa menghadirkan sesuatu yang baru.”
Beri Hadiah untuk Barack Obama dan Donald Trump
Fadli menyebut wayang seni kontemporer tersebut banyak digunakan sebagai hadiah. Ia mengaku pernah membuat wayang potret Barack Obama dan Donald Trump.
“Dulu saya berikan ke Presiden Obama, juga keris tapi di dalam sekar kacangnya itu ada figure muka Obama, sampai Obama menulis surat kepada saya waktu itu,” kata mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.