Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Blusukan ke Kampung Gembira Gembrong, Dharma Pongrekun: Katanya Jakarta Maju, tapi Begini

Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Dharma Pongrekun, blusukan ke kampung Gembira Gembrong, Jakarta Timur.

2 Oktober 2024 | 19.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun, blusukan ke Kampung Gembira Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, blusukan ke Kampung Gembira Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu, 2 Oktober 2024. Dharma tiba di lokasi pada pukul 15.18 WIB, mengenakan baju batik coklat dan hitam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia langsung mendatangi warung-warung, serta bersalaman dengan warga. Setelahnya, ia mendatangi rumah warga satu per satu di Kampung Gembira. Di sana, Dharma menanyakan soal surat kepemilikan rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau rumah disini itu apa? Sudah milik pribadi?" tanya Dharma kepada salah seorang warga. “Milik pribadi, pak. Sebagian ngontrak,” ucap warga tersebut.

Tiba di sana, Dharma melihat-lihat keadaan pemukiman di Kampung Gembira Gembrong yang terlihat belum tertata. Dharma lantas berjanji akan memperbaiki pemukiman tersebut. “Ini nanti harus rapi gitu. Jakarta loh ini ya. Katanya maju, tapi begini gitu loh. Masih banyak kehidupan yang tidak adil,” katanya kepada warga. 

Purnawirawan Polri itu kembali melanjutkan blusukannya hingga pukul 16.14 WIB. Dalam kunjungannya itu, beberapa tim pemenangan Dharma juga membagikan kaos hitam bergambar Dharma-Kun, serta stiker bergambar sama. 

Dharma juga memakaikan kaos kampanyenya kepada salah seorang warga. Usai memakaikan kaos dan foto bersama warga Kampung Gembira Gembrong, warga langsung berteriak "Kun Fayakun jadi.. Kun Fayakun jadi… 

Teriakan itu lantas direspons oleh Dharma Pongrekun, agar tidak berteriak. "Cukup, kita tidak butuh teriakan ya. Karena teriakan membuat kita semakin sombong," ujarnya. "Yang penting itu kerja hatinya. Jangan cari nama. Kita utamakan adab."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus