Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

28 Februari 2024 | 22.52 WIB

Ilustrasi bekerja di era digital. Foto: Freepik
Perbesar
Ilustrasi bekerja di era digital. Foto: Freepik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 2.042 siswa SMA program Double Track di Jawa Timur mendapat pelatihan kecakapan digital (digital skills) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan UNICEF. Pelatihan ini diselenggarakan demi mengurangi pengangguran pemuda di Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur. Mereka telah disaring dari ribuan siswa lainnya di 30 kabupaten/kota yang ada di provinsi itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebagai informasi, SMA Double Track adalah program sekolah yang bisa memberikan kecakapan kerja dan wirausaha bagi siswanya. Program ini telah berjalan lima tahun di Jawa Timur dan diklaim satu-satunya di Indonesia.

Sasarannya adalah para siswa yang dinilai sulit melanjutkan studi ke perguruan tinggi saat lulus. Terutama dengan alasan ekonomi. Mereka dinilai semakin sulit mendapat pekerjaan karena memang tak dibekali keterampilan spesifik.

“Data kami menunjukkan hanya 33 persen lulusan SMA yang bisa lanjut ke perguruan tinggi,” kata Direktur Kerja Sama dan Pengembangan Usaha ITS, Tri Joko Wahyu Adi, Rabu 28 Februari 2024.

Ada sejumlah keterampilan yang diberikan kepada siswa-siswi tersebut dalam program Double Track. Seperti keterampilan teknik, tata boga, dan tata rias.

Mulai Juli 2023, ada tambahan satu program lagi yang diberikan, yakni digital skills. Contohnya, pelatihan membuat aplikasi, software berbasis android, desain grafis, dan konten kreator.

“Program ini telah berjalan satu tahun dan outputnya sudah ada. Sebagian pun sudah membuat produk dan memasarkannya,” kata Tri.

Menurut Tri, ada ratusan output yang dihasilkan dari pelatihan ini. Dia mendata ada 81 aplikasi seluler, 148 aplikasi situs internet, 186 konten video layanan masyarakat, dan 335 konten poster dan pemasaran digital.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Wilayah Jawa Timur, Tubagus Arie Rukmantara, menjelaskan bahwa program pelatihan ini diusung demi cita-cita Indonesia Emas 2045. Arie berharap, para pemuda siap menjalani dunia kerja dan bersaing pada masa itu.

Terlebih, ada lebih dari 40 juta siswa SMP dan SMA saat ini yang akan bersaing di dunia kerja pada masa yang akan datang.

Arie juga menambahkan bahwa peserta program ini 60 persen adalah remaja perempuan dan 1 persennya adalah disabilitas. Seluruh peserta dimentori oleh ratusan mentor dari industri dan akademisi.

“Dari satu tahun berjalan program (digital skills) ini, sebagian siswa bahkan sudah ada yang jadi freelancer,” kata Arie.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus