Apa Tugas Co-Founder Tokopedia Setelah Ditunjuk Cak Imin Jadi Deputi di Kemenko PM?

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menunjuk pendiri Tokopedia Leontinus Alpha Edison untuk menduduki posisi Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kemenko PM. Penunjukan ini diumumkan setelah Cak Imin mengikuti Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI pada Senin lalu, yang diikuti dengan penjelasan mengenai tugas Leon di posisi barunya.

Dikutip dari Antara, tugas utama Leon adalah mengoordinasikan sektor UMKM, ekonomi kreatif, dan koperasi, dengan tujuan memberikan akses yang lebih baik kepada mereka terhadap perbankan, bahan baku, serta sumber daya penting lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Cak Imin menekankan bahwa pengalaman luas yang dimiliki oleh Leon dalam mengembangkan Tokopedia, yang sebagian besar pelanggannya adalah UMKM, akan sangat berharga dalam mendukung misi pemberdayaan ekonomi masyarakat Indonesia. Dengan latar belakang tersebut, Cak Imin merasa yakin bahwa Leon akan mampu menjalankan tugas ini dengan efektif.

Melansir dari Antara, Leontinus Alpha Edison, yang lebih dikenal dengan nama Leon, adalah seorang pengusaha dan visioner di dunia teknologi. Ia lahir di Pontianak pada 19 Maret 1981 dan menyelesaikan pendidikan di bidang Teknologi Informasi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 2003.

Leon bersama rekannya, William Tanuwijaya, mendirikan Tokopedia pada tahun 2009 dengan tujuan untuk menciptakan platform yang dapat menghubungkan penjual dan pembeli di seluruh Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pemerataan ekonomi digital di tanah air.

Melalui Tokopedia, Leontinus Alpha Edison berupaya untuk membuka peluang yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia, terutama pelaku UMKM, untuk memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usaha mereka. Kini, sebagai Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Leon diharapkan dapat membawa pengalaman dan pengetahuannya untuk terus memperkuat sektor-sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan perekonomian rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Kemenko PM berupaya meningkatkan alokasi dana bantuan sosial (bansos) untuk pemberdayaan masyarakat miskin dengan melakukan efisiensi dan penyederhanaan program dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Cak Imin menyampaikan hal tersebut di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, setelah memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berusaha untuk memastikan peningkatan bansos melalui efisiensi anggaran dan penyederhanaan program sehingga dana yang tersedia bisa lebih besar.

Meski angka pasti mengenai peningkatan dana bansos belum diputuskan, Cak Imin berharap langkah ini dapat meningkatkan alokasi bantuan sosial, yang pada gilirannya dapat membantu masyarakat ekonomi lemah menjadi lebih produktif. Ia mengungkapkan bahwa besaran anggaran masih dalam perhitungan dan belum ada keputusan final.

Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2024 yang berlangsung di Bogor pada 7 November 2024, Cak Imin berharap dana bansos dapat mencapai Rp100 triliun pada 2025. Ia berharap inisiatif ini berhasil dan doa bersama diharapkan agar alokasi bansos pada tahun 2025 dapat mencapai angka tersebut.

Pemerintah kini sedang mengubah paradigma pemberian bantuan sosial menjadi program pemberdayaan, yang ditujukan untuk sekitar 8,3 persen dari total populasi Indonesia atau sekitar 23 hingga 24 juta jiwa, dengan sekitar 2,3 juta di antaranya termasuk dalam kategori miskin ekstrem. Program pemberdayaan tersebut meliputi pelatihan, pemberian akses permodalan, penciptaan pasar, peningkatan kelas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan daya saing pelaku ekonomi masyarakat, terutama dalam hal ketersediaan bahan baku produksi.

Pilihan Editor: Cak Imin Tunjuk Co-founder Tokopedia Jadi Deputi di Kemenko PM, Berikut Profil Leontinus Alpha Edison