Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku isu jabatan presiden tiga periode adalah idenya. Ia mengatakan, itu adalah sebuah kesalahan yang pernah diucapkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau ada yang salah tentang isu penundaan pemilu, itu salah saya, Bahlil Lahadahlia buka salah siapa-siapa," kata Bahlil saat menghadiri deklarasi dukungan Prabowo-Gibran, di Djakarta Theater, Sabtu 28 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahlil mengatakan, ide itu terlontar ketika menanggapi hasil survei salah satu lembaga di era Pandemi Covid-19 lalu, "Itu adalah ide dalam menanggapi hasil survei Burhanuddin Muhtadi di era pandemi," kata Bahlil.
Bahlil juga menyebut, ide tersebut tidak terlalu dipaksakan untuk diterapkan di Indonesia. "Kalau ide itu bagus silahkan diikuti yang penting secara konstitusional, tapi kalau tidak, ya jangan dilakukan," kata Bahlil.
Namun begitu, lanjut Bahlil, isu tersebut kini sudah berlalu. Komisi Pemilihan Umum atau KPU pun sudah menetapkan jadwal Pemilu 2024.
"Sudah berlalu, kok masih ada yang bicara ya tiga periode itu," kata Bahlil.
Isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode muncul lagi. Kader PDIP Adian Napitupulu mengungkapkan hubungan Jokowi memanas dengan PDIP. Hal itu, kata dia, karena PDIP menolak permintaan Jokowi ihwal mendukung perpanjangan masa jabatan presiden.
“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Oktober 2023.
Pernyataan Adian dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Pihaknya menyebut permintaan itu, kata dia, merupakan titipan Pak Lurah. Hasto mengatakan ketika itu dirinya bertemu dengan seorang menteri dan mengonfirmasi bahwa sikap ketua umum beberapa partai menyuarakan perpanjangan jabatan.
“Saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah,” kata Hasto di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
Hasto tak menyebut secara gamblang sosok Pak Lurah yang dimaksud. Tapi, telah menjadi rahasia umum bahwa sosok tersebut adalah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi saat berpidato di Rapat Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Agustus 2023 mengatakan sebutan Pak Lurah merupakan kode yang dibuat para politikus dan partai politik untuk dirinya.
“Saya sempat mikir, siapa ini Pak Lurah? Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah ternyata saya,” kata Jokowi ketika itu.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Bantah Tudingan PDIP, Gerindra Sebut Jokowi Paling Tegas Tolak Wacana Presiden 3 Periode