Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Begini Upaya Pemprov Jakarta Kendalikan Hujan Cegah Bencana Hidrometeorologi

Teguh Setyabudi mengklaim Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Tahap 3 yang digelar selama periode 25 hingga 31 Desember 2024, berhasil mengurangi intensitas hujan secara signifikan

2 Januari 2025 | 08.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau Rumah Pompa Green Garden di Cengkareng, Jakarta, 6 November 2024. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengklaim Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Tahap 3 yang digelar selama periode 25 hingga 31 Desember 2024, berhasil mengurangi intensitas hujan secara signifikan di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Meskipun tidak ada kegiatan penerbangan pada tanggal 27 Desember, hasil yang dicapai selama periode ini menunjukkan penurunan signifikan dalam curah hujan,” ujar Teguh melalui keterangan tertulis, Rabu, 1 Desember 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teguh menuturkan, operasi yang dilakukan selama enam hari, melibatkan total 10 sorti penerbangan dengan durasi 19 jam 36 menit. Sebanyak 8.000 kilogram bahan semai NaCl digunakan untuk penyemaian awan dalam operasi ini.

Dia menjelaskan, data hujan aktual yang diperoleh dari satelit Global Stellite Mapping of Precipitation (GSMaP) menunjukkan curah hujan di Jakarta selama periode OMC berkisar antara 0 hingga 40 milimeter per hari. Puncak curah hujannya mencapai 40mili meter per ari pada tanggal 25 Desember 2024.

Sebagai perbandingan, Teguh mengatakan sebelum pelaksanaan OMC, curah hujan tercatat 17,8 milimeter pada 24 Desember 2024. Selama OMC, curah hujan maksimum tercatat sebesar 68 milimeter, tanpa adanya curah hujan yang melebihi 100 milimeter.

“Modifikasi cuaca ini dilakukan pada waktu-waktu yang sudah disesuaikan dengan informasi BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika). Seperti intensitas hujan yang lebat di tengah cuaca ekstrem dan dapat menimbulkan musibah banjir,” kata dia.

Teguh menyebut, hasil analisis OMC menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi intensitas hujan sebesar 38 persen dari prediksi berdasarkan data GSMap, serta 28 persen dari prediksi Global Forecast System (GFS) terhadap penakar curah hujan aktual.

Menurut dia, hal ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta. Teguh melanjutkan, kegiatan OMC ini menjadi bagian dari upaya pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir.

Dia berharap, keberhasilan ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan teknologi moodifikasi cuaca yang lebih efektif di masa yang akan datang.

Pilihan Editor: BMKG: Modifikasi Cuaca di Jakarta Kurangi Curah Hujan 67 Persen

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus