Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Berpindah Rumah Sakit, Pasien Corona di Yogya Ditelusuri Ketat

Sejak Januari hingga Maret ini, ada 5 ribu orang di Kota Yogyakarta sudah memeriksa kesehatan terkait antisipasi Corona.

20 Maret 2020 | 13.55 WIB

Petugas PMI Jakarta Timur saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada pagar di LP Cipinang Kelas I,  Cipinang, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. PMI Jakarta Timur menyemprotkan cairan disinfektan di LP Cipinang Kelas I guna mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang telah menyebabkan 308 pasien positif, 25 meninggal, dan 15 sembuh. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Petugas PMI Jakarta Timur saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada pagar di LP Cipinang Kelas I, Cipinang, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. PMI Jakarta Timur menyemprotkan cairan disinfektan di LP Cipinang Kelas I guna mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang telah menyebabkan 308 pasien positif, 25 meninggal, dan 15 sembuh. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan penelusuran atau tracing ketat pada satu pasien positif Corona yang diketahui terjangkit pasca mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami sedang tracing pasien kluster seminar Bogor ini," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Jumat, 20 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pasien pria berusia 60 tahun yang kini diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta itu sebelumnya diketahui sempat berpindah-pindah sarana kesehatan, baik Puskemas dan rumah sakit.

Heroe menuturkan pasien peserta seminar di Bogor ini sebelumnya sudah memeriksakan dirinya sejak 3 Maret 2020. Dia kemudian berpindah-pindah ke beberapa rumah sakit di Yogya, termasuk Puskesmas.

"Kami belum tahu peserta seminar Bogor dari Yogya ini apakah hanya satu atau ada lainnya," ujar Heroe.

Heroe mengatakan sejak Januari hingga Maret ini, ada 5 ribu orang di Kota Yogya sudah memeriksa kesehatan terkait antisipasi Corona. Dari 5 ribu orang itu, diketahui 33 orang statusnya orang dalam pemantauan (ODP) dan empat orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Dari jumlah itu, baru satu pasien diketahui positif, yakni peserta seminar Bogor; sedangkan tiga lainnya masih negatif. "Untuk pasien yang positif Corona ini kebetulan juga memiliki penyakit komplikasi, salah satunya diabetes," ujar Heroe.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus