Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palangkaraya -Gubernur Kalimantang Tengah Sugianto Sabran mengatakan Pemerintah Provinsi telah menyusun cetak biru pemindahan Ibu Kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah menyampaikan hal ini (pembuatan cetak biru) kepada Presiden dan beliau memerintahkan Kepala Bappenas untuk membantu Kalteng," kata Sugianto di Palangkaraya pada Selasa, 25 Juni 2019.
Sugianto menuturkan selama ini Kalimantan Tengah tak mempunyai cetak biru pembangunan kota seperti daerah lain padahal ini sangat diperlukan.
Dengan adanya cetak biru Kalimantan Tengah, maka akan diketahui mana daerah pemukiman, perkantoran, infrastruktur, perekonomian. Sehingga tidak ada tumpang tindih.
"Dengan adanya blue print jadi siapapun yang kedepannya menjadi gubernur sudah mempunyai patokan," kata Sugianto Sabran.
Ia kemudian mencontohkan, ada pejabat yang memberikan izin perkebunan ternyata di bawahnya ada tambang. Menurut Sugianto, dengan pembuatan cetak biru ini maka pemerintah bisa mengukur plus minus Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong mengatakan jika wilayahnya menjadi lokasi ibu kota maka mereka sudah siap dengan segala yang diperlukan. Di sana, kata dia, sedang dibangun PLTU berkekuatan 2x 100 MW.
"Selain itu isu kurangnya air tawar yang selama ini dihembuskan tidak benar karena kita punya 8 sungai besar dan juga tiga air terjun sebagai cadangan air," katanya.
Sejauh ini, ibu kota baru hampir pasti berada di Pulau Kalimantan. Di depan Komisi Keuangan DPR, Bambang menyebut Kalimantan merupakan lokasi yang paling minim bencana alam dari daerah lain. Selain Kalimantan, daerah yang memiliki karakteristik sama yaitu daerah Sumatera bagian timur dan Sulawesi Selatan.
Di Kalimantan, saat ini terdapat tiga lokasi yang menjadi kandidat kuat lokasi ibu kota nantinya. Ketiganya yaitu Bukit Soeharto, Bukit Nyuling, dan Kawasan Segitiga Palangkaraya.