Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Magelang- Sebanyak delapan penambang pasir di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah tewas tertimbun tanah dari tebing yang longsor, Senin, 18 Desember 2017.
Staf Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang, Kristian Ade, mengatakan tim BPBD, Badan SAR Nasional, pemadam kebakaran, polisi, dan tentara mengevakuasi 16 korban tertimbun tanah longsor pada Senin sore.
Baca: Longsor di Penambangan Pasir Magelang, 8 Orang Meninggal
Dari 16 korban, delapan di antaranya tewas di lokasi penambangan pasir. Mereka yang meninggal berasal dari Kecamatan Salam dan Srumbung. Tujuh korban luka ringan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan, Magelang.
Sedangkan satu korban luka berat dirawat di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. “Korban yang terkena longsor merupakan penambang yang sehari-hari bekerja di situ,” kata Kristian ketika dihubungi.
Delapan korban meninggal adalah Zaenudin 32 tahun, warga Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang; Iwan Dwi, 34 tahun, warga Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang; Suparno warga Dusun Dermo, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang; dan Heri Setiawan warga Dusun Kemburan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Sedangkan, empat korban meninggal lain masih dalam proses identifikasi.
Simak: Angkutan Natal dan Tahun Baru, Menhub Waspadai Lokasi Longsor
Longsor di area tambang pasir terjadi pada pukul 09.30. Tim yang mengevakuasi korban baru bisa merampungkan tugas mereka pada pukul 14.00. Kecamatan Srumbung dikenal merupakan penghasil pasir sisa erupsi Gunung Merapi dengan kualitas bagus.
Penambangan terlihat masif di kawasan itu. Truk-truk lalu lalang mengangkut pasir. Ada banyak kubangan-kubangan dari hasil tambang. Tebing-tebing di sekitar area tambang selama ini kerap longsor dan menimbun para penambang.
SHINTA MAHARANI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini