Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi telah membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 pada Sabtu, 20 April lalu. Dalam acara "Pembekalan Bacakada" di Surabaya, Sabtu, 4 Mei 2024, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap bakal calon kepala daerah dari partainya tak hanya mengejar kemenangan, tetapi harus mampu menjadi sosok solutif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PKB ingin lima tahun ke depan menjadi solusi, menjadi kekuatan jalan keluar menghadapi persoalan agar semua pembangunan tidak berjalan di tempat," kata Cak Imin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan kemampuan kepala daerah memecahkan permasalahan berdampak pada langkah keberlanjutan pembangunan bangsa Indonesia. Jika daerah tak ikut terlibat, kata dia, maka pemerintahan pusat kesulitan dalam menentukan proses pengambilan dan pelaksanaan kebijakan.
Apalagi, seiring perkembangan zaman, kompleksitas tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia juga meningkat akibat kondisi geopolitik, krisis iklim, hingga perekonomian global yang serba tidak menentu.
"Tidak pilihan, kami harus berbenah menata kehidupan bangsa sehingga pembangunan bisa tepat untuk mengantisipasi kesulitan di masa yang akan datang," ujar dia.
Cak Imin berpesan seluruh bakal calon kepala daerah di Jawa Timur harus melaksanakan tugas-tugas politik dengan tetap mempertahankan fondasi kebangsaan.
"Supaya konsolidasi politik nasional berjalan baik, kualitatif, dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa di masa depan," ucapnya.
Karena itu, PKB telah menginstruksikan setiap bakal calon kepala daerah untuk menyusun visi-misi yang selaras dengan gagasan dan rencana partai.
"Pilkada membutuhkan waktu untuk mempersiapkan dengan sistematis, bakal calon yang diusung PKB tidak hanya menang tetapi harus sukses memimpin daerahnya," kata dia.
Buka Pintu Koalisi untuk Pilkada 2024
Dalam kesempatan itu, Cak Imin mengatakan PKB selalu membuka pintu koalisi dengan partai politik mana pun untuk Pilkada 2024, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Kami terbuka, pokoknya intinya soal koalisi, PKB terbuka dengan siapa pun," kata Cak Imin.
Cak Imin menyebutkan setiap partai yang berkoalisi dengan PKB di pilkada harus menempatkan demokrasi di atas kepentingan internal, termasuk soal penentuan pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung.
"Saya tekankan koalisi dari partai mana pun yang bersama PKB wujudkan demokrasi yang sehat," ujar dia.
Mengenai langkah internal partainya menghadapi Pilkada Jawa Timur 2024, PKB sedang melaksanakan tahapan pembukaan pendaftaran. Hal serupa berlaku untuk kontestasi perebutan kursi pimpinan kepala daerah tingkat kabupaten/kota.
PKB Sambut Khofifah Jika Mendaftar
Tahapan itu terbuka bagi semua kalangan. Dia mengatakan pendaftar tidak hanya datang dari internal partai, tetapi juga bukan kader PKB, termasuk untuk Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa.
Cak Imin menyatakan PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftarkan diri mengikuti seleksi internal di PKB untuk maju di Pilkada Jawa Timur.
"Kalau (Khofifah) daftar, kami sambut dengan baik. Komunikasi belum ada," tuturnya.
Namun, kata Cak Imin, setiap nama yang mendaftar harus mengikuti serangkaian tahapan ketat sesuai dengan regulasi internal, karena PKB menginginkan sosok yang diusung memiliki kompetensi sebagai kepala daerah.
"Kami menginginkan kepala daerah yang bertarung mengedepankan persaingan yang sehat. Karena demokrasi itu tidak bisa menjatuhkan, tetapi saling beradu gagasan," tutur Cak Imin.
Acara "Pembekalan Bacakada" dihadiri mulai dari kader serta pengurus PKB tingkat pusat hingga kabupaten/kota se-Jawa Timur, di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Ketua PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar, Bupati Lumajang periode 2018-2023 Thoriqul Haq, dan Ketua PKB Surabaya Musyafak Rouf.
Agenda tersebut juga dihadiri beberapa bakal calon kepala daerah seperti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.