Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cendekiawan Muslim Dawam Rahardjo, 75 tahun, tengah terbaring sakit. Pria kelahiran Solo yang dikenal sebagai ahli ekonomi, pengusaha, cendekiawan, aktifis LSM, pemikir Islam dan juga penafsir ini sudah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga bulan belakangan karena penyakit diabetes, jantung, dan stroke yang dideritanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sekarang sudah dirawat di rumah, karena Pak Dawam merasa bosan di rumah sakit. Penyakitnya belum sembuh, tapi alhamdullilah beliau sudah bisa berkomunikasi,” kata keponakan Dawam, Ruwi Pupun saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 20 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerima Yap Thiam Hien Award tahun 2013 itu saat ini dirawat di kediamannya, Jalan Kelapa Kuning III, Blok F1 Nomor 2, Perumahan Billymoon, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Dawam Rahardjo yang merupakan mantan tokoh Muhammadiyah itu dikenal kritis terhadap sikap disrkiminasi terhadap pemeluk Ahmadiyah di Indonesia. Dia dikenal konsisten membela prinsip-prinsip kesetaraan dan pluralisme seperti mendiang Yap Thiam Hien. Akibat pembelaannya terhadap Ahmadiyah, organisasi Muhammadiyah memecat keanggotaannya secara tak langsung.
Selain itu, Dawam juga telah banyak menulis buku-buku, baik tentang ekonomi maupun tentang agama islam. Dawam pernah menjadi ketua ICMI se-Indonesia, pemimpin Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur'an, dan ketua yayasan ELSAF (Lembaga Studi Agama dan Filsafat).
Dalam meniti karir, Dawam pernah bekerja sebagai Staf di Departemen Kredit Bank of America, Jakarta pada 1969. Tapi setelah dua tahun bekerja di perusahaan tersebut, ia memutuskan berhenti. Selepas dari Bank of America, Dawam kemudian bergabung di LP3ES (Lembaga Penelitian dan Pembangunan Ekonomi-Sosial) sebagai Staf peneliti.
Lambat laun posisinya merangkak naik menjadi Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan hingga akhirnya menjadi direktur. Pada saat di LP3ES inilah, pengetahuan Dawam Rahardjo tentang ekonomi kerakyatan bertambah.
Sejak itu, tulisan maupun esainya mengenai ekonomi dan politik tersebar di media massa. Kemudian dia juga menulis jurnal dan buku. Beberapa karyanya yang terkenal adalah "Esai-esai Ekonomi Islam", "Intelektual, Intelegensia, dan Perilaku Politik Bangsa", "Risalah Cendekiawan Muslim", "Perspektif Deklarasi Makkah, Menuju Ekonomi Islam", "Masyarakat Madani, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial", "Ensiklopedia Al-Quran, Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci", "Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi", dan "Islam dan Transformasi Sosial Budaya".