Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal dari Gerakan Relawan Muda untuk Pemenangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (Reimajinasi), Aditya Halimawan, berpindah haluan ke kubu pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengungkap sejumlah alasan memutuskan untuk menyeberang ke kubu lawan. Aditya mengaku tidak merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan tim Ridwan Kamil selama berada di Reimajinasi. "Saya enggak tau memang ada informasi yang sengaja di-keep atau gimana, cuma ya itu menjadi salah satu alasan saya," kata Adit panggilan Aditya saat ditemui Tempo di Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 16 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain soal komunikasi, Adit merasa, paparan yang dilontarkan oleh Ridwan Kamil di debat 1 dan 2, tidak sesuai dengan rasional bagaimana membangun Jakarta lima tahun ke depan. "Bukan berarti saya yang paling ngerti soal kebijakan ya, tapi setidaknya saya punya rasionalitas logikal dasar, bagaimana melihat kebijakan," jelasnya.
Sebagai relawan Rido kala itu, Adit berpartisipasi aktif di acara Bark 1 dan 2, event ini merupakan acara bincang-bincang Ridwan Kamil dengan para pemuda di Jakarta. Setelah event ini, sudah mulai diselenggarakan debat Pilgub 1 dan 2, Adit sangat memperhatikan betul paparan paslon 1 hingga 3.
Oleh karena itu, Adit memutuskan untuk keluar dari tim relawan Rido, dan sudah menyerahkan pengunduran diri di internal. Setelah itu, dia baru mengumumkannya ke publik. "Saya pengen ngebersihin nama saya, setidaknya saya udah enggak di Ridwan Kamil," jelasnya.
Tempo berupaya untuk meminta penjelasan dari Rian Ernest, jubir Ridwan Kamil-Suswono soal mundurnya Adit. Namun, pesan yang dikirimkan hingga berita ini diunggah belum mendapat respons.
Setelah tak menjadi bagian tim relawan Rido, Adit langsung memutuskan untuk membantu paslon 03, Pramono Anung-Rano Karno. "Saya langsung memutuskan untuk bantu Pak Pram," katanya.
Sebagai aktivis, Adit mengklaim sudah bisa merasakan perjuangan politik, juga perjuangan paslon 03 untuk membangun Jakarta. "Saya merasa aura, ambience, dan atmosfer perjuangannya itu kerasa," kata dia yang sudah mulai bergabung sebagai tim relawan Pramono Anung-Rano Karno.
Sebelum menjadi tim relawan Rido, Adit sudah menjadi bagian dari tim struktural Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin, sebagai project manager, untuk membantu direktur bidang digital, pada kontestasi pemilihan Presiden 2024 lalu. Setelah Amin kalah dalam pilpres, Adit mengaku sebagai salah satu yang memperjuangkan hingga putusan Mahkamah Konstitusi (MK). "Jadi saya selesai bantu Amin itu terakhir bulan Juli," katanya
Setelah benar-benar resmi pasangan Amin kalah dalam pilpres, Adit nyatanya masih berjuang agar Anies Baswedan bisa maju di pemilihan Gubernur Jakarta 2024. "Berarti kan masih ada harapan saya, harapan saya masih nempel di Anies Baswedan," kata dia.
Kala itu, Adit juga berharap akan putusan revisi Undang-Undang Pilkada, agar Anies Baswedan bisa maju di pilgub Jakarta. "Akhirnnya enggak maju," jelasnya. Setelah itu, ia merapat ke Ridwan Kamil-Susono untuk belajar politik dengan menjadi relawan.