Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Jokowi Awalnya Tak Ingin Pidato di HUT Gerindra

Jokowi awalnya tidak ingin pidato di HUT Gerindra. Namun ia akhirnya bersedia karena yang meminta adalah Presiden Prabowo.

15 Februari 2025 | 14.27 WIB

Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan sambutan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat, 15 Februari 2025.  TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan sambutan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat, 15 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi untuk berpidato setelah dirinya. Setelah berada di podium, Jokowi mengatakan, awalnya ia tak mau memberikan sambutan di acara HUT ke-17 Partai Gerindra itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ia bahkan mengatakan sudah bicara dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad. "Sebetulnya tadi malam saya sudah bernegosiasi dengan Pak Sekjen Gerindra agar saya tidak usah memberikan sambutan," kata Jokowi saat memberi sambutan di acara tersebut pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, Jokowi katanya akhirnya manut untuk memberi sambutan setelah diberitahu bahwa yang meminta adalah langsung Prabowo. "Karena yang meminta panglima tertinggi, saya sampaikan siap Pak! Karena yang memerintah pemimpin tertinggi kita Presiden RI," kata pidato sambil memberi gestur hormat.

Jokowi dan Prabowo Subianto dikenal memiliki kedekatan yang baik. Sebelumnya Jokowi adalah rival Prabowo di dua pemilihan Presiden yaitu 2014 dan 2019. Namun Jokowi akhirnya merangkul Prabowo dan masuk ke dalam kabinetnya sebagai Menteri Pertahanan.

Dalam Pilpres 2024 lalu, Jokowi mendukung Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka. Padahal saat itu Jokowi masih kader PDIP yang mencalonkan Ganjar-Mahfud di pemilihan presiden itu.

Prabowo Kuat Tak Ada yang Berani Kritik

Dalam kesempatan pidato itu, Jokowi pun mengatakan Prabowo adalah presiden yang sangat kuat. Saking kuatnya, kata Jokowi tak ada yang berani kritik.

Menurut Jokowi, kuatnya Prabowo tercermin dari approval rating di 100 hari pemerintahan. Saat Jokowi baru menjabat sebagai presiden pada 2014, ia mengatakan tingkat penerimaan hanya 62 persen. Angkanya bahkan anjlok menjadi 52 persen karena menaikkan harga BBM.

“Coba cek seluruh presiden yang ada di dunia ini sekarang, ini enggak ada yang sekuat Bapak Prabowo. Saking kuatnya sampai detik ini saya tidak melihat ada yang berani mengkritik,” kata Jokowi. 

Selain itu, Jokowi juga mengklaim dukungan dari parlemen terhadap Prabowo di atas 80 persen. Artinya, kata Jokowi, Prabowo menjadi presiden dengan dukungan terkuat baik dari rakyat maupun DPR.

“Karena saking kuatnya Presiden Prabowo Subianto dikit-dikit yang salah Jokowi dikit-dikit yang salah Jokowi,” kata Jokowi.

Eka Yudha Saputra Berkontribusi dalam tulisan ini
 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus