Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Agroteknopreneur Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat inovasi makanan pendamping ASI (MPASI) instan untuk mencegah stunting pada anak. Para mahasiswa tersebut yaitu Itsnaini Syakirah Rabbani, Setyarini Rahayuningsih, Riri Andini Suganda, Ayesha Humaira Pujonarko, dan Muhammad Kamal Amarullah. Mereka dibimbing oleh dosen Pertanian Unpad Ana Khalisa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produk yang diberi nama Dekamon Chunk ini bergizi dan praktis dibuat. Produk ini berbahan dasar kale, salmon, wortel, bawang merah, dan bawang putih. Semua bahan yang digunakan dalam Dekamon Chunk berbahan organik tanpa tambahan perasa buatan. “Melalui program kreativitas mahasiswa, kami ingin berkontribusi dalam menekan prevalensi stunting di indonesia,” ujar Riri dilansir dari situs Unpad pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dekamon Chunk merupakan produk MPASI instan berbentuk cube yang dibuat dengan menggunakan metode dehydrated press agar tahan lama. Pembuatan produk ini memperhatikan asupan gizi pada anak serta dengan menimbang minat ibu milenial terhadap kepraktisan dalam memenuhi kebutuhan anak.
Cara penyajian dari produk ini sendiri adalah dengan mencampurkannya ke dalam bubur. Satu cube Dekamon Chunk untuk porsi makan bayi kurang lebih 100 gram. “Penyajiannya cukup mudah dan praktis, ibu bayi hanya tinggal menyiapkan karbohidrat seperti seporsi bubur nasi atau kentang untuk anaknya,” jelas Kamal.
Diungkapkan Setyarini, produk ini mendapatkan tanggapan positif dari sejumlah konsumen, di antaranya saat melakukan penjualan melalui Puskesmas Jatinangor. Selain menjual secara langsung, mereka juga telah membuka pemesanan produk melalui berbagai kanal digital, seperti Instagram dengan nama akun @dekamonchunk.
“Awalnya kami takut dalam melakukan pemasaran langsung kepada masyarakat karena produk kami masih baru dikembangkan, namun ternyata respon masyarakat malah sebaliknya,” ujar Ayesha. Tim berharap, produk Dekamon Chunk dapat lebih dikenal seluruh masyarakat Indonesia dan dipercaya sebagai solusi dari masalah stunting.
“Kami akan terus mengembangkan produk Dekamon Chunk dengan meningkatkan kualitas serta meningkatkan cakupan pemasaran yang lebih luas, tidak hanya di Jatinangor dan beberapa kota saja,” kata Itsnaini.
Adapun produk tersebut merupakan implementasi dari Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Kemendikbudristek.