Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil, blusukan ke Pasar Cikarang dan Pasar Induk Cibitung di Kabupaten Bekasi, Selasa, 27 Februari 2018. Di sana Emil --sapaan akrab Ridwan-- mendengar aspirasi para pedagang maupun pembeli di pasar tradisional itu. "Pasar tradisional yang diinginkan belum tercapai," kata Kang Emil di Pasar Cikarang.
Menurut Emil, hampir semua pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang becek. Saat hujan deras, genangan air terlihat dimana-mana sehingga mengganggu aktivitas pedagang maupun pembeli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pengamatan Emil, pasar tradisional di Cikarang belum tertata dengan rapih. Karena itu, ia akan menampung aspirasi tersebut untuk program kerja ketika dipilih menjadi Gubernur Jawa Barat. "Kami ingin masyarakat menengah ke atas belanjanya ke pasar tradisional," ujar Wali Kota Bandung yang sedang cuti kampanye ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluhan serupa juga diutarakan oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional Cibitung. Bahkan di pasar itu, nyaris setiap sudut terlihat tumpukan sampah. Aroma busuk menyebar kemana-mana. Pedagang berharap, siapa pun yang nanti terpilih menjadi gubernur dapat membereskan masalah itu.
Emil menambahkan, sengaja turun ke pasar untuk mendekatkan diri kepada pedagang dan pembeli. Ia mengakui elektabilitasnya di kawasan pantai utara, termasuk Kabupaten Bekasi, masih rendah dibanding dengan pasangan calon lain. "Tapi, ini kan baru mulai," kata dia.
Di Kabupaten Bekasi, Ridwan Kamil baru bergerak untuk meningkatkan elektabilitasnya. Mengacu pada pemilihan Wali Kota Bandung, tingkat elektabilitas dia pada awal survey hanya enam persen. Belakangan presentasenya naik di angka 45 persen. "Tidak boleh pasrah, harus terus usaha," ujarnya.