Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Belasan orang yang mengaku sebagai eks relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Yogyakarta menggelar aksi teatrikal sebagai bentuk kekecewaan atas majunya Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Gibran menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam aksi yang dinamai Gerakan Rakyat Yogya Melawak itu relawan Jokowi mengaku kecewa karena Gibran yang masih tercatat sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menerima tawaran maju Pilpres 2024 dari partai dan koalisi lain. Padahal, PDIP, telah mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam aksinya, belasan orang itu memasang replika berbentuk pocong hingga keranda di pinggir jalan simpang tiga Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mereka juga memasang pocong-pocong bertulis 'Gibran' dan keranda bertulis 'Jokowi' itu di area Jalan Laksda Adisucipto, depan Rumah Sakit Siloam Yogyakarta.
"Pemasangan pocong dan keranda ini sebagai bentuk kekecewaan kami kepada Jokowi dan juga anaknya, Gibran," kata koordinator aksi Yogie Prasetyo kepada wartawan, Senin, 23 Oktober 2023.
Yogie menjelaskan pemasangan pocong itu sebagai simbol sudah matinya etika politik dan nurani sosok Gibran dan ayahnya, Jokowi di mata para relawan yang selama ini mendukung dirinya.
"Kami kecewa sekali, dia (Gibran) masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan, tapi menerima tawaran dari lainnya, kecuali dia sudah keluar dulu dari PDI Perjuangan, itu lain cerita," kata dia.
Jokowi dan Gibran disebut hanya memanfaatkan PDIP
Relawan pun menilai Jokowi dan Gibran seolah hanya memanfaatkan dukungan PDIP di awal saat masuk politik. Kemudian membuangnya begitu saja demi nafsu politik.
"Jangan pernah melupakan sejarah, jas merah saja buat Gibran," ujarnya.
Yogie mengungkapkan nama Gerakan Yogya Melawak karena menilai manuver yang dilakukan Jokowi dan Gibran saat ini seolah lawakan.
"Jokowi dan Gibran melawak dengan caranya, maka kami sebagai relawan juga melawak dengan cara aksi seperti ini," ujar dia.
Selanjutnya, eks relawan Jokowi dukung Ganjar-Mahfud
Yogie menuturkan, pada Pilpres 2019 lalu ia bersama rekan-rekannya tergabung sebagai relawan Jokowi. Melihat kondisi sekarang ini pihaknya mencabut dukungan ke Jokowi, dan beralih mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
"Kami sudah tidak lagi bersama Jokowi dan Gibran, kami mencabut dukungan itu," kata dia
Saat ini, kata Yogie, para relawan akan menatap ke depan. Agar dapat bergerak memenangkan Ganjar Pranowo satu putaran.
"Aksi ini aksi spontanitas saja, untuk meluapkan kekecewaan karena
melihat reaksi Jokowi kemarin yang juga tampak mendukung pencawapresan Gibran meski secara tidak langsung," kata Yogie.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengumumkan nama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya pada Ahad malam kemarin, 22 Oktober 2023. Pengumuman itu dilakukan setelah rapat para pimpinan partai anggota Koalisi Indonesia Maju.
"Ini aklamasi bulat, konsensus," kata Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menyatakan akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 25 Oktober 2023.